Logo perusahaan pembuatnya Aviation Industry Corporation of China (AVIC) terlihat jelas di ekor jet.
Ada sedikit perbedaan dari versi sebelumnya, purwarupa terbaru ini tidak lagi memiliki memiliki pengukuran kecepatan udara yang diletakkan di hidung jet.
Bisa jadi alat tersebut digantikan dengan radar yang lebih tersembunyi seperti pemindai elektronik atau radar AESA.
Perbedaan berikutnya adalah kanopi transparan yang ada di kokpit jet tempur tersebut.
Kali ini, purwarupa ini memiliki desain kanopi seperti yang digunakan di jet tempur China yang lain yaitu J-20.
Mengamati foto tersebut bukan tidak mungkin jika ada modifikasi yang memperbaiki kemampuan jet tempur terhadap ketahanan angin.
Namun jet tempur itu masih saja menggunakan mesin lama milik desain Soviet yang usang.
Mesin turbofan yang juga ada di jet tempur FC-31 sebelumnya yaitu WS-13 masih digunakan.
Menggunakan desain usang memiliki kelemahan, antara lain batasan fungsinya dan kemampuannya untuk menyelinap dan menjadi 'siluman'.
Jet tempur FC-31 Gyrfalcon adalah jet tempur lokal kedua setelah seri J-20.