Untung mobil tersebut masih bisa diperbaiki dan langsung melanjutkan perjalanan.
Dua jam perjalanan pukul 04.30 WIT, 10 Maret 1984 kesembilan personel Yonif Linud 501 dihadang ratusan milisi Fretlin di gunung Baunoraq perbatasan Osso-Viqueque.
Milisi Fretlin langsung menghujani keempat kendaraan Land Rover dengan tembakan gencar.
Belum sempat melawan, Serda Trilis pemimpin pasukan Yonif Linud 501 tertembak bagian lengan kanannya.
Dia pun tewas seketika itu juga.
Mengetahui hal ini, kedelapan personel Yonif Linud langsung keluar mobil sambil berlindung membalas serangan milisi Fretlin
Satu lagi, personel Yonif Linud 501 bernama Pratu Imam tertembak dan meninggal dunia.
Tersisa hanya 7 personel lawan ratusan milisi Fretilin, prajurit ABRI dengan gagah berani nekat menahan gempuran Fretlin menggunakan rifle SS-1.
Meski dihujani peluru oleh ratusan milisi Fretilin, prajurit ABRI tetap bertahan dan melawan.
Namun begitu milisi Fretilin sadar musuh terdesak, mereka berteriak "Apanca Maubere" yang artinya "Maju Terus" untuk menghabisi sisa pasukan Yonif Linud 501.