Menurut Antara News, Bambang mengatakan, kedatangan dua pesawat tempur milik TNI tersebut untuk mendeteksi pelanggaran udara yang dilakukan pesawat asing.
Termasuk tindakan ilegal yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab di wilayah perairan NTT yang berbatasan dengan dua negara.
Namun, Bambang menyebut selama proses operasi itu, hingga Selasa (15/9) dia belum menemukan adanya pelanggaran atau tindakan yang ilegal yang melanggar kedaulatan NKRI.
Bila ditemukan dia akan melakukan penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Lokasi yang digunakan dalam operasi tersebut, dari bagian selatan perbatasan Indonesia Autralia dan juga perbatasan Indonesia-Timor Leste, di bagian Timur.
Selain dua jet tempur Bambang juga membawa satu helikopter.
Bambang mengatakan, jet tempur Skuadron 3 Lanud Iswahjudin Madiun ini akan melakukan penindakan jika menemukan pelanggaran udara.
"Dua pesawat tepur tersebut akan melakukan penindakan selama operasi, menemukan adanya pelanggaran oleh pihak asing," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa operasi itu merupakan bagian operasi lanjutan dari rencana operasi perbatasan dari Koops AU 3 di Biak, Papua.