Selama operasi itu dia melibatkan satu unit heli tempur Curacal dari Lanud Atang Sendjaja Bogor, dan Pesawat CN 235 di Lanud El Tari, Minggu (13/9).
Selama itu pada Jumat (11/9) pekan lalu, pesawat pengintai CN 235, sudah melakukan proses pengintaian.
Pengintaian itu meliputi wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia III dan tak ditemukan adanya pelanggaran lintas laut dan udara.
Sepanjang wilayah itu dikatakan aman dari gangguan, namun pada Sabtu (12/9) gangguan laut terjadi di wilayah perairan Natuna.
Di mana kapal China ditemukan nyelonong di wilayah itu dengan dalih melakukan operasi.
Badan Kemanan Laut (Bakamla) Indonesia mengusir kapal itu, namun kapal China itu ogah meninggalkan wilayah tersebut.
Setelah melakukan komunikasi sengit melalui radio akhirnya kapal tersebut meninggalkan wilayah perairan Indonesia Senin (14/9) dengan dikawal kapal Indonesia.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, TNI AU Kirimkan Dua Jet F-16 ke Wilayah Perbatasan Timor Leste dan Australia, Memangnya Apa yang Terjadi?"