Ia menekankan, tidak tepat bila ada pihak yang mengaitkan pelatihan ini dengan Schutz Staffel Nazi Jerman.
"Jadi tidak ada Pasukan di BIN, Penamaan Pasukan Khusus Rajawali adalah kode sandi pendidikan yang selalu berubah kodenya di setiap jenis pendidikan," lanjut Wawan.
Polemik dugaan pasukan khusus BIN ini kali pertama mencuat ke publik melalui rekaman video Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang diunggah di akun Instragam pribadinya @bambang.soesatyo.
Video berdurasi 38 detik itu menunjukkan, pasukan khusus ini mengenakan seragam serba hitam lengkap dengan senjata laras panjang.
Baca Juga: Digaji Puluhan Juta Rupiah, Inilah 5 Syarat Utama Jadi Anggota BIN, Sulitnya Bukan Main
Selain itu, beberapa personel juga tampak menggunakan seragam kamuflase militer.
Mereka memperagakan parade militer di hadapan Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono, beserta sejumlah jenderal.
Bamsoet, sapaan karib Bambang Soesetyo, menyanjung keberadaan pasukan khusus tersebut.
"Pasukan khusus intelijen Rajawali BIN memang beda. Selamat! Penampilan yang luar biasa. Jaga Indonesia. Jaga NKRI," tulis Bamsoet di Instagram pribadinya pada Rabu (9/9/2020).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar