Penembakan yang tidak dipublikasikan oleh kedua belah pihak adalah yang paling intens, kata seorang pejabat India lainnya.
Pejabat itu mengatakan, dia tidak dalam posisi untuk memberikan perincian lebih lanjut. Tapi, surat kabar Indian Express melaporkan, 100 hingga 200 peluru ditembakkan.
Kedua belah pihak memperebutkan posisi yang menguntungkan di perbatasan pegunungan di Ladakh yang berbatasan dengan Tibet. Senin (14/9) lalu, tentara menembak ke udara di tepi Selatan Danau Pangong Tso, menurut India dan China.
Jaishankar dan Wang sepakat untuk meredakan ketegangan, dan sejak saat itu situasinya telah tenang, kata pejabat India. Tapi, belum ada penarikan mundur pasukan.
Mantan komandan militer India Letnan jenderal D.S. Hooda mengatakan, ketidakpercayaan begitu besar terjadi sekarang, sehingga akan sulit untuk kembali ke perjanjian di mana pasukan membawa sedikit senjata api di perbatasan yang diperebutkan selama patroli mereka.
"Kita seharusnya tidak lagi berbicara tentang perdamaian dan ketenangan di sepanjang LAC, tetapi pencegahan konflik," ujarnya kepada Reuters.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Perbatasan sempat panas, pasukan India dan China baku tembak"