Clive mulai berkampanye agar undang-undang berusia 500 tahun itu diubah.
"Saya pikir kami harus benar-benar menikah karena kami telah melalui segalanya bersama. Kami dihentikan secara tidak adil. Saya rasa itu tidak benar, jadi saya ingin mengubahnya," jelasnya.
Barulah 10 tahun kemudian, Pengadilan Eropa menyebut bahwa larangan menikah mertua adalah pelanggaran hak asasi manusia.
"Saya ingat saat kami mendengar berita di TV, pada September 2005. Saya langsung berlutut dan melamar Brenda. Saya meneteskan air mata," kata Clive.
Pada 17 Maret 2007, mereka akhirnya sah menjadi suami-istri di kantor register Warrington - tempat yang sama di mana Clive menikahi Irene 30 tahun sebelumnya.
Mayoritas keluarga mereka, termasuk Irene, tidak ingin hadir.
Hanya ada satu kerabat jauh yang mengirimi mereka kartu ucapan selamat.
"Itu adalah hari yang sangat emosional. Sulit untuk mencapai titik itu, tetapi itu adalah hari yang indah dan kami akan selalu mengingatnya," ujar Clive.
"Keluarga kami tidak datang karena mereka tidak setuju. Tapi yang kami pedulikan hanyalah kebersamaan," sambung Brenda.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar