Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awalnya Hanya Buruh Kontrak di Kebun Tebu, Orang Jawa yang Tinggal di Suriname Kini Berganti Berprofesi Jadi Politisi hingga Menteri, Begini Sejarahnya

None - Jumat, 18 September 2020 | 07:42
Imigrasi orang Jawa ke Suriname di abad ke-18
Wikimedia Commons

Imigrasi orang Jawa ke Suriname di abad ke-18

Baca Juga: Berani Ubah Lambang Negara dan Buat Mata Uang Sendiri, Pendiri Paguyuban Tunggal Rahayu Tinggal Menghitung Waktu Mundur Jadi Tersangka, Ini Kata Polisi

Pada 1449 pelaut Spanyol, Alonzo de Hojeda dan Juan de La Cosa berlayar menyusuri pantai timur laut Amerika Selatan, dan Guyana berhasil dikuasai atas nama Raja Spanyol. Selama abad ke 16 dan 17, Guyana silih berganti dikuasai Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis dan Portugal.

Akibatnya, wilayah Guyana terbagi menjadi 5 bagian, yaitu Guyana Espanola (bagian dari Venezuela sekarang), Inglesa (Guyana sekarang), Holandesa (Suriname), Francesa (Cayenne), dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brazil). Tahun 1651 Suriname direbut Inggris, sampai saat penandatanganan perjanjian perdamaian Breda tahun 1667.

Baca Juga: Hadir Secara Misterius di Pulau Jawa 23 Tahun yang Lalu, Jenglot Jadi Mahluk Mistis dengan Asal Usul Penuh Kisah Mengerikan, Harus Sediakan Darah Segar Tiap Hari Hingga Tak Bisa Dimiliki Sembarangan

Dalam perjanjian tersebut, Inggris menyerahkan kembali Suriname, ditukar dengan wilayah kekuasaan Belanda di New Amsterdam, Amerika Utara (sekarang disebut Manhattan, New York, AS). Pada 15 Desember 1954, pemerintah Belanda dan beberapa wakil dari Suriname menandatangani memorandum rencana pengakhiran penjajahan.

Lalu, pada konferensi Meja Bundar tahun 1961, para wakil Suriname yang dipimpin Johan Adolf Pengel menuntut dibentuknya pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin kuat dengan berdirinya beberapa partai politik (parpol).

Pada tahun 1970 diselenggarakan konferensi di Belanda untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname, dan menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil parpol.

Baca Juga: Hatinya Hancur Lihat Suami Nikahi Jaksa Pinangki, Indri: Jangan Sampai Kita Jadi Pelakor, Mengganggu Rumah Tangga OrangTanggal 25 November 1975 Suriname menjadi negara merdeka. Walaupun demikian, perekonomiannya tetap sangat bergantung pada bantuan pembangunan Belanda.Awal mula orang Jawa di Suriname

Pada saat diduduki Belanda, perekonomian Suriname tidak menentu karena dihapuskannya perbudakan pada 1 Juli 1863. Padahal perkebunan masih sangat memerlukan tenaga buruh.

Karena itu, pada tahun 1870 pemerintah Belanda menandatangani perjanjian dengan Inggris guna mendatangkan imigran/buruh kontrak ke Suriname.Perjanjian tersebut diimplementasikan mulai tahun 1873 sampai 1914, dengan mendatangkan buruh kontrak (imigran) Hindustan pertama dari India.

Baca Juga: Masa Lalunya Terbongkar, Jaksa Pinangki Ternyata Pernah Jadi Istri Kedua Kejati Jawa Barat, Indri: Saya Kira Untuk Biaya Sekolah

Gelombang berikutnya adalah para imigran dari Jawa pada tanggal 09 Agustus 1890. Mereka dipekerjakan sebagai buruh murah di perkebunan.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x