Gridhot.ID - Kejadian perpelakoran kembali terjadi.
Kali ini sang pelakor sampai dihajar habis tak tersisa oleh istri sah.
Bahkan sang suami sampai tidak berdaya melihat wanita selingkuhannya jadi bulan-bulanan geng istrinya.
Geng mama muda menggerebek suaminya yang tengah nongkrong di sebuah cafe dengan Ibu Guru cantik.
Kemarahan mama muda bersama kelompoknya, akibat dipicu suaminya diduga memiliki selingkuhan. Apalagi usianya masih muda dan penampilannya mentereng.
Begitu geng mama muda sampai di lokasi, ibu guru yabg dianggap sebagai pelakor itu langsung menjadi bulan-bulanan.
Geng yang terdiri emak-emak itu tak hanya memukul dan menjambak rambut saja. Celana dalam bu guru pun menjadi sasaran yakni dilucuti.
Sementara suami dari mama muda, tak bisa menyelamatkan selingkuhannya. Karena dihalang-halangi oleh geng istrinya.
Dilansir dari eva.vn, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/9/2020) di cafe Hanoi, Vietnam.
Ia hanya bisa berteriak: "Berhenti memukuli, turun, lepas, ini hanya teman ...".
Namun, istri dan gengnya makin semangat menjambak rambutnya, mengumpat, dan memukul keras bu guru.
Sembari memukul dan merobek baju bu guru, mama muda tersebut teriak histeris.
"Anda kembali dan melihat anak-anak saya, 2 anak saya di rumah. Apakah Anda tahu anak-anak saya sendirian di rumah?"
Ketika aksi berlangsung, bu guru cantik itu hanya bisa terdiam sembari menundukkan kepala.
Tak hanya itu, para wanita dalam klip tersebut juga mengatakan bahwa guru muda itu adalah seorang guru di sebuah sekolah di Ba Vi dan masalahnya akan dibawa ke sekolah.
Video kebrutalan emak emak pun langsung viral di media sosial.
Menanggapi video viral yang melibatkan staf pengajarnya, Kepala sekolah tempat bu guru itu mengajar mengatakan akan melakukan komfirmasi ke stafnya tersebut.
Ia juga akan menghubungi polisi untuk meminta informasi yang lebih akurat.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Geng Mama Muda Lucuti Celana Dalam Bu Guru yang Nongkrong dengan Suaminya di Cafe, Ini Pemicunya.
(*)
Source | : | Surya |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar