Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Aksi brutal kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali terjadi.
Bahkan, korban yang merupakan seorang pendeta itu merupakan korban tewas keempat dalam pekan ini.
Diketahui, sebelumnya KKB sempat berulah pada Selasa (15/9/2020), dua tukang ojek terluka, Kamis (17/9/2020) dua orang meninggal, yakni Serka Sahlan dan Badawi yang berprofesi tukang ojek, serta pada Sabtu (19/9/2020) dua orang meninggal, yakni Pratu Dwi Akbar Utomo dan Pdt Yeremia Zanambani.
Melansir Antara, pendeta Yeremia Zanambani dilaporkan meninggal dunia akibat ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. "Memang benar ada laporan tentang meninggalnya tokoh agama akibat luka tembak di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya pada Sabtu (19/9/2020)," kata Kapen Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa melalui rilisnya, di Jayapura, Minggu. Dia menjelaskan, tidak benar korban ditembak TNI, seperti yang disebar di media sosial karena itu fakta yang diputarbalikkan.
Baca Juga: Tinggalkan 4 Anaknya yang Masih Kecil Sosok Serka Sahlan Anggota TNI AD yang Gugur Ditembak KKB Papua Kini Jadi Sorotan, Jarang Berkabar Karena Kurang Sinyal, Keluarga: Katanya Sudah Tugasnya Sebagai Prajurit KKB dan kelompoknya senantiasa memutarbalikkan fakta tentang berbagai insiden yang terjadi, sekaligus untuk menyudutkan TNI/Polri dan Pemerintah.
Selain itu, apa yang dilakukan KKB dan kelompoknya adalah mencari momen untuk menarik perhatian menjelang Sidang Umum PBB, ujar Kol Suriastawa pula.
Terkait hal tersebut, dikutip dari Kompas.com, TNI kecam fitnah yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terkait pembunuhan seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Fitnah tersebut, menurut Kapen Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa, disebarkan KKB di media sosial.
"Dari sejak tadi pagi, tiga akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutar balikkan fakta. Fitnah mereka di medsos, jelas sudah setingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang sidang umum PBB," tutur Suriaswata.
Menurut Suriaswata, Yeremia ditembak anggota KKB, Sabtu (19/9/2020).
Korban diketahui merupakan warga asli Suku Moni.
Yeremia juga diketahui ahli membuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.
"Kejadian terjadi di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT," ujarnya.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, Suriaswata menegaskan, apa yang dilakukan KKB di Intan Jaya tidak lain untuk mencari perhatian dunia internasional menjelang sidang umum PBB pada 22-29 September 2020.
"Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata dia.
Ia pun mengecam tindakan KKB yang juga menyebar fitnah melalui media sosial dengan menuduhkan pembunuhan terhadap Pendeta Yeremias Zarambanin kepada pihak TNI.
Menurut dia, apa yang dilakukan KKB sudah sangat meresahkan masyarakat.
Dengan kejadian tersebut, maka dalam seminggu terakhir, KKB telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya. (*)