Meski "dipuasakan", kesehatan dan penampilan satwa tetap dijaga. Bahkan, dengan menu diet khusus ini harimau tampak lebih ramping, gesit, dan atraktif.
Pengurangan porsi maupun penjarangan jam makan, menurut Atje, dilakukan terutama terhadap satwa dewasa.
Satwa anakan atau induk yang sedang bunting tetap diberi menu optimal agar pertumbuhan atau kesehatan mereka tak terganggu.
Sedangkan penggantian pakan dilakukan dengan memilih materi yang lebih murah.
Selain daging lokal, menu harimau biasanya berupa daging kanguru dan daging sapi.
Mengapa dipilih kanguru? Menurut Atje, harga daging kanguru pada saat ekonomi normal hanya 1/3 harga daging lokal.
Selain itu pengadaan daging kanguru bisa memenuhi tiga hal, yakni kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Sementara, nilai nutrisi daging sapi dan kanguru relatif saraa. Namun, karena pada saat ini harga daging kanguru mahal, mau tak mau Ragunan beralih ke daging lokal.
Manajemen kebun binatang ini juga sedang menelaah pemberian daging babi hutan untuk harimau sebagai salah satu menu alternatif.
Di hutan harimau memang memangsa babi hutan, tapi di Ragunan sudah terbiasa diberi daging sapi, kerbau, dan kanguru.
Makanya, perlu pengamatan bila akan mengganti menu dengan daging babi hutan kepada harimau itu.