Gridhot.ID - Sebelumnya sempat heboh terkait klaster pondok pesantren yang terjadi di Banyumas dan Kebumen.
Hal ini membuat para santri yang melakukan kegiatan belajar mengajar mendapatkan ancaman penularan yang lebih tinggi.
Bahkan ada ratusan santri yang disebut terpapar covid-19.
Ada keprihatinan dari Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan kepada Ponpes yang menjadi klaster penyebaran virus corona covid-19 di Kebumen.
AKBP Rudy berharap, para santri yang terpapar virus corona covid-19 yang tengah menjalani karantina mandiri bisa segera sembuh dan kembali beraktifitas.
Adanya hal itu, AKBP Rudy bergerak cepat meminta kepada seluruh pengurus Ponpes untuk kembali mengingatkan pentingnya protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari santri.
AKBP Rudy menyambangi Ponpes Al Hasani Desa Jatimulyo Alian Kebumen dan berkesempatan ketemu para santri.
Didampingi pengurus Ponpes Gus Fachrudin Achmad Nawawi dan Gus Asyharry Muhammad Al Hasani menyapa para santri mengajak mematuhi protokol kesehatan atau gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
Namun ada yang unik saat Kapolres mengajak santri menerapkan protokol kesehatan.
AKBP Rudy menerapkan metode Hipnoterapi investigasi therapy for obey the law.
"Kita ajak para komunikasi santri untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
Kita rubah mainset para santri melalui fikiran bawah sadarnya (subconsicious)," jelas AKBP Rudy, Jumat (25/9).
Menurut AKBP Rudy, cara komunikasi ini sangat efektif karena menjalin komunikasi dengan sukarela, nyaman dan memberdayakan diri objek tersebut.
Metode ini juga dilakukan relax serta tanpa paksaan, sehingga para santri menanamkan dalam fikirannya (mindset) untuk selalu menerapkan 3M.
"Metode pemahamannya hermeneutika, dialog secara dialektika dan melakukan wawancara secara in depth interview," kata AKBP Rudy.
Metode investigasi therapy for obey the law sangat paradigmatik sekali.
Sebagai mana kita tahu dalam menerapkan protokol kesehatan pada masyarakat, selama ini Polres Kebumen menerapkan paradigma konstruksivisme, dimana masyarakat diajak bersepakat bersama-sama, mencegah dan memutus penyebaran virus corona covid-19.
Hipnoterapi dimulai dengan memberikan posisi nyamannya kepada santri selanjutnya disisipi pesan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Gus Fachrudin menyambut baik kegiatan hipnoterapi yang dilakukan Kapolres di Ponpesnya itu.
"Menurut kami bagus sekali kegiatan ini.
Diharapkan para santri akan lebih mematuhi protokol kesehatan menerapkan 3M.
Selanjutnya di Ponpes kami tidak ada yang terpapar virus corona," kata Gus Fachrudin yang juga ketua Rabithah Ma'ahid al Islamiyah (RMI), yang bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan pondok pesantren dan pendidikan keagamaan di Kebumen.
Ponpes Al Hasani sebelumnya telah dilaunching oleh Kapolres Kebumen sebagai Pondok Pesantren Siaga Candi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Santri Ponpes Al Hasani Dihipnotis Kapolres Kebumen, Ini Tujuannya.
(*)