Ia menjelaskan, zona megathrust adalah istilah yang menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.
“Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust,” kata Daryono.
“Besarnya magnitudo gempa yang disampaikan tersebut adalah potensi skenario terburuk (worst case) bukan prediksi yang akan terjadi dalam waktu dekat, sehingga kapan terjadinya tidak ada satu pun orang yang tahu,” kata Daryono.
Oleh karena itu, di tengah ketidakpastian mengenai kapan gempa akan terjadi, yang harus diupayakan adalah upaya mitigasi.
Lewat cuitannya di Twitter, Mbah Mijan juga berharap agar Indonesia terhindar dari bencana dahsyat.
Hampir tepat satu bulan sebelum riset dipublikasikan, Mbah Mijan menuliskan cuitan berupa doa.
"Ya Allah, Jauhkanlah negeri ini dari segala bencana baik gempa maupun tzunami, Aamiin," tulis Mbah Mijan (25/08/2020). (*)