GridHot.ID - Pasukan Cakrabirawa dibentuk atas respons atas berbagai percobaan pembunuhan terhadap Soekarno.
Cakrabirawa diisi oleh pasukan dari setiap angkatan TNI serta kepolisian.
Berikut rangkuman fakta tentang Pasukan Cakrabirawa, dilansir dari buku Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno karangan Asvi Arwan Adam dkk, Penerbit Kompas Gramedia (2014).1. Awal terbentukSebelum Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan, sudah dibentuk sebuah Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsu Tai) yang bertugas untuk mengawal presiden.Di wilayah Jakarta, Polisi Istimewa tersebut dijuluki "Polisi Macan" di bawah pimpinan Gatot Suwiryo.
Baca Juga: Jadi Penjaga Kepercayaan Soekarno Hingga Miliki Segudang Pengalaman Tempur, Pasukan Cakrabirawa Nyatanya Takut Saat Sang Presiden Sedang Marah-marah, Sosok dari Kepolisian Ini Jadi Tameng Para Pengawal Tiap Bung Karno Emosi Tak KaruanPolisi Macan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal pasukan Cakrabirawa.Pada tahun 1945, Gatot memindahkan anggota Polisi Macan ke Pasukan Pengawal Pribadi Presiden (Tokomu Kosaku Tai) di bawah pimpinan Mangil MartowidjojoPasukan ini bermarkas di Kantor Pusat Kementerian Negara sekaligus asrama di Gedung Kementerian Dalam Negeri (kini Jl Veteran) di bawah pimpinan Raden Said Soekanto.Tugas-tugas Pasukan Pengawal Pribadi Presiden itu antara lain:
a. mengamankan perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI 17/8/1945,
b. membantu pengamanan Rapat Raksasa di Lapangan Ikada pada bulan September 1945,
c. mengawal rombongan Presiden dan Wakil Presiden dalam perjalanan secara rahasia menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Yogyakarta pada 3 Januari 1946.2. Beberapa kali berganti namaSemenjak keberhasilannya mengungsikan rombongan Presiden dan Wapres ke Yogyakarta itu, Said Soekanto pada tahun 1947 membentuk kesatuan khusus bernama Pasukan Pengawal Presiden (PPP) dan dikomandani oleh Mangil.Tugas utama PPP adalah menjaga keselamatan Presiden dan Wakil Presiden beserta seluruh anggota keluarganya.Hingga tahun 1962, meskipun Presiden Soekarno telah mendapat pengawalan dari PPP, upaya pembunuhan terhadap Presiden masih tetap terjadi.
Baca Juga: Dulu Jadi Kesayangan untuk Lindungi Soekarno, Pasukan Cakrabirawa Terpaksa Kena Malapetaka Akibat Jabatannya, Diburu TNI AD di Negeri Sendiri, Akhirnya Pilih Lari Asingkan DiriMengingat banyaknya ancaman yang mengincar jiwa Presiden Soekarno itu, ajudan Presiden, Letkol CPM Sabur, menghadap ke Istana Merdeka untuk menyampaikan laporan bahwa Departemen Pertahanan dan Keamanan berencana membentuk Pasukan Pengawal Istana Presiden (PPIP) yang lebih sempurna.Tokoh yang ingin membentuk pasukan pengawal Istana Presiden itu adalah Jenderal AH Nasution, tapi Presiden Soekarno ternyata menolaknya.Pasalnya Mangil saat itu sudah membentuk Detasemen Kawal Pribadi (DKP) dan dirasa oleh Presiden Soekarno sudah cukup untuk mengawalnya.Namun Letkol Sabur tetap mendesak Presiden Soekarno untuk membentuk PPIP dan akhirnya disetujui.Presiden Soekarno bahkan menunjuk Letkol Sabur sebagai komandan PPIP dan dipercaya merekrut anggota PPIP yang berasal dari semua angkatan (AU, AD, AL, dan Kepolisian).
3. Pasukan Cakrabirawa lahirPada 6 Juni 1962, PPIP berganti nama menjadi Cakrabirawa dan diresmikan oleh Presiden SoekarnoSabur ditunjuk sebagai komandannya dan sudah mendapat kenaikkan pangkat sebagai Brigjen, dengan Wakil Komandannya adalah Kolonel Maulwi Saelan.Seperti dikutip dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Cakrabirawa dalam dunia pewayangan merupakan senjata pamungkas milik Prabu Kresna yang jika dilepaskan bisa menyebabkan malapetaka yang dahsyat bagi musuhnya.4. Berkekuatan 3000 personelMenurut Soekarno, pasukan Cakrabirawa berkekuatan 3000 personel yang berasal dari keempat Angkatan Bersenjata.