Momentum untuk Tasi Mane pertama kali terhenti pada Maret setelah Timor Leste mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 dan menyatakan keadaan darurat.
Negara yang bergantung pada minyak ini juga harus secara radikal memotong pengeluaran publik pada bulan April setelah harga minyak mentah di AS memasuki wilayah negatif.
Sementara itu, kini China bisa saja mendanai proyek tersebut sebagai bagian dari persaingan geostrategisnya dengan AS, namun dengan syarat khusus.
'Harga' Beijing dapat mencakup hak untuk membangun pangkalan angkatan laut China di pantai selatan Timor Leste, yang mana inilah satu hal yang paling ditakuti Australia.
Senator Australia Rex Patrick mengatakan pada Februari bahwa Australia harus mempertimbangkan untuk mendukung Tasi Mane untuk mencegah Timor Lorosa'e menjadi pengikut China.
Seorang dosen politik di Melbourne's La Trobe University dan penulis Social Democracy in East Timor mengatakan bahwa penerimaan China tidak lepas dari kepemimpinan Timor Leste.
"Semuanya tergantung siapa pemimpin Timor Leste dan seberapa jauh mereka siap untuk membawa Tasi Mane dari tanah,"
"Dan seperti yang kita ketahui, China adalah satu-satunya aktor yang siap mempertimbangkan proyek tersebut," katanya.
Artikel ini telah tayangd di Intisari Online dengan judul "Timor Leste Makin Gelagapan, China Hanya Sudi Beri Pinjaman dengan Satu Syarat yang Justru Paling Ditakuti oleh Australia"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar