Janji Gusmao tentang pekerjaan yang sangat dibutuhkan orang Timor Leste juga dianggap menyesatkan.
"Timor Lorosa'e tidak memiliki dasar keterampilan untuk membangun megaproyek yang kompleks. Banyak tenaga kerja mahal yang harus diimpor agar berhasil," kata David Low, analis senior di konsultan energi global Wood Makenzie.
Seperti setiap analis bisnis lainnya, Low mengatakan bahwa akan jauh lebih mudah menggunakan fasilitas yang ada yang terhubung ke kota Darwin di Australia.
"Dengan Greater Sunrise, semuanya harus dibangun dari awal. Itu membuatnya lebih sulit untuk menghasilkan uang," katanya.
Momentum untuk Tasi Mane pertama kali terhenti pada Maret setelah Timor Leste mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 dan menyatakan keadaan darurat.
Negara yang bergantung pada minyak ini juga harus secara radikal memotong pengeluaran publik pada bulan April setelah harga minyak mentah di AS memasuki wilayah negatif.
Sementara itu, kini China bisa saja mendanai proyek tersebut sebagai bagian dari persaingan geostrategisnya dengan AS, namun dengan syarat khusus.
'Harga' Beijing dapat mencakup hak untuk membangun pangkalan angkatan laut China di pantai selatan Timor Leste, yang mana inilah satu hal yang paling ditakuti Australia.
Senator Australia Rex Patrick mengatakan pada Februari bahwa Australia harus mempertimbangkan untuk mendukung Tasi Mane untuk mencegah Timor Lorosa'e menjadi pengikut China.
Seorang dosen politik di Melbourne's La Trobe University dan penulis Social Democracy in East Timor mengatakan bahwa penerimaan China tidak lepas dari kepemimpinan Timor Leste.