Oni Ponirah ditangkap karena melantunkan lagu Genjer-Genjer, yang kala itu ditampilkan dalam pentas seni.
Setelah penampilan, ia mengalami banyak kejadian tidak menyenangkan.
Dari pelecehan seksual hingga berpindah-pindah rumah tahanan hingga tahun 1979.
Sang anak, Pipit baru mengetahui bahwa ayah-ibunya adalah eks-tahanan politik 1965.
Rahasia tersebut sengaja disembunyikan oleh kedua orang tuanya selama belasan tahun.
Sampai usianya menjelang 17 tahun tabir terbuka, rahasia yang selama ini tertutupi jelas adanya.
Deborah Oni Ponirah dan Leo Mulyono disematkan sebagai penjahat seumur hidup.
Karena melakukan kesalahan yang mereka sendiri tidak mengetahui.
Namun mereka lebih mengkhawatirkan nasib anaknya yang sering mendapatkan deskriminasi dengan sebutan 'anak kafir'.