GridHot.ID - G30S/PKI merupakan peristiwa pembantaian terhadap enam jenderal dan satu orang kapten yang terjadi pada 30 September 1965.
Amerika Serikat dan CIA pun dituding terlibat dalam pembantaian itu.
Dilansir dari Warta Kota pada Selasa (29/9/2020), CIA akhirnya melakukan klarifikasi.
Klarifikasi dari CIA itu ditayangkan dalam film Shadow Play.
Baca Juga: Kocar-kacir Cari Perlindungan ke Luar Negeri hingga Ucap Janji Tak Mau Balik Indonesia Sampai Mati, Berikut Kisah Mantan Pasukan Cakrabirawa Usai G30S/PKI, Ini 7 FaktanyaSebagai informasi, Film Shadow Play merupakan film dokumenter garapan Chris Hilton yang tayang pada tahun 2003.Film Shadow Play berisi wawancara dengan orang-orang yang menjadi saksi mata peristiwa G30S/PKI dan mereka yang menjadi tahanan politik pasa G30S/PKI. Orang-orang ini mengisahkan mulai dari ada di mana mereka ketika peristiwa G30S/PKI terjadi. Lalu ada pula yang menceritakan soal peristiwa ketika mereka ditangkap dan ditahan pemerintah.
Film ini juga membahas dugaan keterlibatan Amerika Serikat dan CIA dalam peristiwa G30S/PKI. Alasan-alasan mengapa dugaan Amerika Serikat dan CIA terlibat pun diframing cukup detail dalam film ini. Bahkan film ini juga menceritakan tentang para jurnalis asing yang bekerja di Indonesia ketika peristiwa G30S/PKI pecah.Pada akhirnya, film ini meminta konfirmasi dari pihak CIA menyangkut dugaan keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S/PKI.CIA Head Station of Jakarta pada 1964 - 1966, Hugh Tovar, lalu memberikan klarifikasi mengenai desas-desus keterlibatan CIA.
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Diduga Diganti Jabatan dari Panglima TNI Gara-gara Putar Film G30S/PKI, Istana Langsung Angkat Bicara: Agak Kebablasan...Hugh Tovar pun membantah bahwa CIA terlibat. "Di masa saya, 1964, 1965, dan 1966, CIA tidak pernah diminta melakukan hal semacam itu. Saya dikirim ke sana untuk mengumpulkan intelijen dan melaporkannya ke markas besar untuk memberitahu negara kami atas nama Tuhan apa yang sedang terjadi di negara itu (Indonesia)," kata Hugh Tovar. "Ya begitulah, jika orang tidak percaya hal itu, tak ada yang bisa saya katakan untuk meyakinkan mereka," sambungnya.Selain itu, 2 film lainnya justru dibintangi oleh Aktor Hollywood, yakni:
1. The Year of Living DangerouslyFilm ini dibintang oleh Mel Gibson yang memerankan seorang jurnalis. Film yang tayang perdana pada tahun 1982 ini merupakan garapan Peter Weir yang menghabiskan dana dari MGM sebesar enam juta dollar. Sebelum diangkat menjadi film, kisahnya sudah ada di sebuah novel di judul yang sama.
Film itu mengisahkan mengenai para jurnalis internasional yang berada di Indonesia di masa sebelum, saat berlangsungnya, dan sesudah peristiwa G30S/PKI.
Baca Juga: Selama Ini Dianggap Pentolan, DN Aidit Nyatanya Bukan Apa-apa, Dua Sosok Inilah Dedengkot Asli PKI yang Terima Mandat Langsung dari StalinTapi walaupun film ini berkisah tentang peristiwa G30S/PKI, tetapi pembuatan film ini berlokasi di Australia dan Filipina. 2. 40 Years of Silence: An Indonesia TragedyFilm ini merupakan arahan Robert Lemelson, seorang antropologis. Ini merupakan film dokumentera yang banyak mengambil scene di Jawa dan Bali. Film ini mengambil perspektif korban. Film ini pertama kali tayang di Amerika Serikat pada tahun 2009. Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini "Klarifikasi CIA Amerika Serikat Soal Tudingan Terlibat Peristiwa G30S/PKI"(*)