Gridhot.ID - Rapid Test kini jadi pertanyaan banyak orang.
Keakuratannya mulai dipertanyakan oleh beberapa pihak.
Bahkan dikutip dari Tribunnews, Pemerintah Indonesia bakal mengganti rapid test menjadi rapid swab demi mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Namun WHO masih tetap kukuh dalam penyediaan rapid test sebagai alat tes.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sekitar 120 juta alat tes diagnostik cepat untuk virus corona akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Harga alat dibanderol dengan sangat terjangkau yakni US$ 5 atau setara Rp 75.000 (kurs Rp 14.900).
Melansir Reuters, menurut WHO, ketersediaan yang lebih luas dari alat pengujian cepat, andal dan murah akan membantu 133 negara untuk melacak infeksi dan menahan penyebaran, dan menutup kesenjangan dengan negara kaya.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pabrikan Abbott ABT.N dan SD Biosensor telah sepakat bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memproduksi 120 juta alat tes diagnostik Covid-19 cepat yang baru, sangat portabel dan mudah digunakan ini. Bahkan alat ini dijanjikan akan tersedia dalam jangka waktu enam bulan.
Reuters memberitakan, Tedros mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa alat tes tersebut saat ini dihargai maksimal US$ 5.
Namun, diharapkan harganya bisa lebih murah.
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar