“Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian. Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas pengujian dan terutama penting di area transmisi tinggi," kata Tedros seperti yang dikutip Reuters.
Catharina Boehme, kepala eksekutif dari Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Jenewa dalam proyek tersebut, mengatakan kesepakatan itu adalah "tonggak utama" karena saat ini merupakan hal yang mendesak untuk meningkatkan pengujian di negara-negara miskin.
"Ini adalah garis pertahanan pertama kita, penting bagi negara-negara untuk melacak dan mengisolasi untuk menghentikan penyebaran virus," katanya.
“Kami sekarang memiliki dua tes berkualitas tinggi yang merupakan yang pertama dalam rangkaian yang sedang dikembangkan dan dinilai oleh WHO untuk daftar penggunaan darurat,” kata Boehme.
Tes antigen ini tidak memerlukan laboratorium. Hasilnya dapat diandalkan dan bisa diketahui hanya dalam kurun waktu 15 menit.
"Tes ini mudah digunakan seperti tes kehamilan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul WHO akan luncurkan alat rapid test murah Rp 75.000, hasilnya keluar dalam 15 menit.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar