Gridhot.ID - Berbagai kisah selalu menemani perjalanan satuan kapal selam Indonesia, Korps Hiu Kencana dari awal berdirinya tahun 1959 hingga sekarang.
Memang harus diakui Indonesia sebagai negara maritim memiliki alutsista macam kapal selam yang memadai dianggap sangat perlu demi mengamankan zona laut republik ini.
Toh, keberadaan kapal selam sebagai senjata strategis juga berguna untuk memberikan 'Deterrence Effect' atau efek penggentar bagi pihak-pihak yang ingin menganggu kedaulatan negara Indonesia.
Kisah ini terjadi pada tahun 1980, saat itu satuan kapal selam Indonesia baru saja memperoleh penyegaran alutsista kapal selam U 209 buatan Jerman.
Sebelumnya satuan kapal selam terlebih dulu menggunakan 12 kapal selam kelas Whiskey buatan Uni Soviet.
Karena dianggap sudah mulai 'obsolete' alias usang maka perlu dilakukan penambahan kapal selam jenis baru dari Jerman itu.
U 209 pun dipilih karena dianggap paling cocok di kondisi geografis lautan Indonesia serta dari segi budget tentunya.
Kapal selam U 209 tersebut dibuat di Kiel yang saat itu masih merupakan daerah negara Jerman Barat.
Seperti kebiasaan, angkatan laut Indonesia harus membawa alutsista barunya itu pulang kandang tanpa harus diantar oleh kapal kargo.
Maka para awak U 209 itu harus melayarkan kapal selam tersebut dari Kiel menuju dermaga Ujung Surabaya sebagai Naval Base TNI AL.
Pelayaran itu diperkirakan memakan waktu satu bulan.