Sementara, jika ingin mandi dan buang air besar, Tepu harus berguling ke lubang yang ada di dalam kamar.
Kata Tepu, selama sakit ia tidak pernah berobat karena terkendala dengan biaya.
Tinggal bersama ibu yang lumpuh
Tepu tinggal di gubuk kecil yang berdinding seng.
Di rumah itu, ia tidak sendirian melainkan bersama dengan ibunya bernama Manna (80) yang sudah lumpuh seusai terjatuh dari sepeda motor setelah Tepu mengalami kekakuan di tubuhnya, dan saudara iparnya Saiyya (45).
Untuk makan sehari-hari mereka bergantung dengan Saiyya.
Awalnya Siyya bekerja sebagai buruh tukang cuci keliling dengan upah Rp 35 ribu per bulan.
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar