Pekerjaan itu sudah dijalaninya selama tujuh tahun.
Namun, pada 2018 ia berhenti karena tangannya gatal dan membengkak.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Saiyya sesekali membantu panen rumput laut dengan upah Rp 15 ribu.
Kata Siyya, mereka pernah dapat bantuan beras dari pemerintah tapi hanya satu kali.
Ia pun berharap pemerintah dapat membantu keluarganya yang sedang kesulitan.
"Semoga pemerintah bisa melirik kami yang memang benar-benar susah, untuk biaya berobat saja tidak ada, apalagi membeli beras," katanya.
Lurah Bentengnge, Muhammad Kasim, membenarkan Tepu dan ibunya sudah lama sakit.
"Pernah ada bantuan tahun 2019 dari Dinas Sosial seperti beras dan susu kepada Tepu tapi itu hanya sekali," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pria dengan Badan Kaku Tinggal Bersama Ibunya yang Lumpuh, Semua Berawal dari Kencing di Bawah Pohon.
(*)
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar