Gridhot.ID -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali melakukan aksi "bersih-bersih".
Pasalnya, Erick Thohir akan berencana melikuidasi 14 perusahaan pelat merah.
Nantinya, proses likuidasi tersebut akan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.
"Ke depan akan ada BUMN yang akan dipertahankan ada 41, BUMN yang dikonsolidasikan ada 34, yang dikelola PPA 19, dan yang akan dilikuidasi melalui PPA ada 14," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Namun,Kementerian BUMN tidak menjelaskan secara rinci, BUMN mana saja yang akan dilikuidasi atau yang layak dibubarkan.
Arya mencontohkan, salah satu BUMN yang masuk dalam kategori dead weight yakni PT Merpati Nusantara Airlines.
"Kita tahu seperti Merpati. Sampai hari ini masih hidup, padahal sudah tidak operasional lagi dan banyak perusahaan-perusahaan seperti ini. Ada PT Industri Gelas misalnya, lalu PT Kertas Kraft, itu seperti itu."
"Kita enggak bisa apa-apa, karena enggak punya kewenangan untuk melikuidasi atau memerger perusahaan," ungkapnya.
Kementerian BUMN juga bersiap mengubah model bisnis dengan menggabungkan suatu perusahan pelat merah dengan sektor pendukung.
Tujuannya agar kinerja perusahan pelat merah bisa lebih baik dan mampu bersaing dengan negara tetangga.
Pembentukkan holding yang akan dilakukan Kementerian BUMN diantaranya adalah holding BUMN pelabuhan dan pariwisata.
Adapun holding BUMN pelabuhan akan berisi PT Pelindo satu sampai dengan empat.
Sementara, holding BUMN Pariwisata akan terdiri dari PT Garuda Indonesia TBK, PT Angkasa Pura, dan Hotel Indonesia Natour.
Erick Thohir memastikan pembentukkan klaster BUMN pariwisata bukan untuk mematikan para pesaing, melainkan demi ekosistem bisnis yang baik.
"Bukan berarti kita gabungkan Garuda, ariport, hotel, Sarinah, kita ingin membunuh pesaing seperti Lion Air atau hotel-hotel swasta atau asing, tapi ini menjadi bagian bagaimana kita bangun ekosistem yang sehat," ujar Erick Thohir.
Dalam waktu dekat, Holding BUMN Pariwisata ini akan diserahkan pada presiden.
Kementerian BUMN juga akan membentuk subholding untuk perkebunan dan perhutani.
Sertamembentuk holding klaster pangan-pangan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero menjadi induknya.
Arya menyatakan saat ini Menteri Erick lebih memilih membentuk klaster-klaster atau subholding perusahaan pelat merah dibanding membentuk superholding.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Erick Thohir Mau Likuidasi 14 BUMN," dan Kompas TV dengan judul: "Menteri BUMN Erick Thohir Akan Bubarkan 14 Perusahaan Milik Negara."
(*)