Sementara itu Perancis, Amerika Serikat (AS), dan Rusia menyerukan diakhirinya permusuhan.
"Kami punya bukti," kata PM Nikol Pashinyan, Jumat (2/10/2020) kepada surat kabar Perancis Le Figaro yang dikutip AFP.
"Mereka menggunakan drone dan (jet tempur) F-16 Turki untuk membom wilayah sipil di Nagorny Karabakh."
Armenia sebelumnya menuduh Turki mengirim tentara bayaran untuk mendukung Azerbaijan.
Pada Senin (28/9/2020), Obervatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris mengatakan, Turki telah mengirim setidaknya 300 proxies dari Suriah Utara.
Pernyataan terbaru Pashinyan ini diamini oleh Emmanuel Macron yang mengatakan, laporan intel juga mengungkap tentara yang ditarik dari kelompok milisi telah melintasi Turki dalam perjalanan ke Azerbaijan.
Presiden Perancis itu mengatakan, "garis merah telah dilintasi, yang tidak bisa diterima" dan menuntut penjelasan dari Ankara.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar