Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Polisikan Najwa Shihab Karena Mewawancarai Kursi Kosong Menkes Terawan, Relawan Jokowi Bersatu: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden

None - Selasa, 06 Oktober 2020 | 13:13
Najwa Shihab
Instagram/Najwashihab

Najwa Shihab

GridHot.ID - Tim Relawan Jokoi Bersatu kebakaran jenggot melihat Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong dalam sebuah acara talk show di salah satu televisi swasta

Sang ketua, Silvia Devi Soembarto saat dihubungi Warta Kota, Senin (5/10/2020) sore, mengatakan pihaknya akan melaporkan Najwa ke Polda Metro Jaya terkait wawancara tersebut

"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsung Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia, Senin (5/10/2020).Selain itu kata Silvia, Najwa Shihab membuat narasi parodi di acara itu.

Baca Juga: Sampai Ditantang Mundur oleh Najwa Shihab Gara-gara Tak Gubris Undangan, Menkes Pilih Tunjukkan Kinerja, Terawan: Tunggu Tanggal Mainnya"Dan acara itu ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.Sebagai Ketua Relawan Jokowi Bersatu, kata Silvia, sudah sewajarnya pihaknya menjaga Presiden Jokowi bagi pihak-pihak yang akan mendiskreditkannya."Karenanya pelaporan akan kami lakukan ke Polda Metro Jaya, Selasa (10/6/2020) besok," ujarnya.Untuk pasal pelaporan yang akan diterapkan, kata Silvia, pihaknya akan berkonsultasi dahulu dengan kepolisian saat pelaporan Selasa besok.

Baca Juga: Kursi Kosong di Mata Najwa Telah Menanti Kehadirannya, Menkes Terawan Respon Tantangan Najwa Shihab: Tunggu Tanggal Mainnya!

"Juga alat bukti apa yang kami bawa, besok saja semuanya kami jelaskan," kata Silvia.DikecamAdvokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan, menyesalkan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.Menurutnya, apa yang dilakukan Najwa justru mencederai citra positif yang sudah tersemat."Saya menyesalkan apa yang dilakukan oleh Najwa dalam wawancara dengan kursi kosong itu, cara itu justru menjatuhkan dan merusak citra positif acara Mata Najwa dan Najwa Shihab secara pribadi sebagai jurnalis," ungkap Tigor kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).

Baca Juga: Mangkir Jadi Tamu Undangan Talkshow Mata Najwa, Menkes Terawan Dapat Sindiran Pedas dari Komika Bintang Emon: Kalau Takut Datang Sendirian, Ya Ajak Aja TemanMenurut Tigor, menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar bagi pejabat publik.

Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman.Sebagai seorang aktivis sosial, advokat, dan pengamat kebijakan publik, Tigor mengaku memiliki banyak pengalaman diundang sebagai narasumber oleh media massa elektronik."Sebagai narasumber, saya tidak selalu memenuhi undangan wawancara terhadap diri saya, seperti waktu tidak cocok atau saat berbenturan dengan acara lain," ungkap Tigor.Tigor juga mengungkapkan penolakan bisa dilakukan karena ada indikasi wawancara yang memiliki maksud tertentu.

Baca Juga: Dicari-cari Hingga Diwakilkan Kursi Kosong di Hadapan Najwa Shihab, Keberadaan Menkes Terawan Buat Banyak Orang Penasaran, Ternyata Segini Harta Kekayaan Sang Menteri Kesehatan

"Ada juga penolakan saya lakukan karena saya curiga, mendapat informasi dan dugaan atau indikasi wawancara tersebut hanya menggunakan saya untuk menjatuhkan orang lain atau ingin memojokan saya sebagai pribadi atau seorang aktivis," ungkapnya.Menurut Tigor, indikasi atau informasi tambahan mudah didapat di berbagai media dan dapat digunakan calon narasumber saat membuat keputusan."Atau biasanya juga pihak produser atau tim kreatif acara yang mengundang saya itu akan bertanya dulu tentang sikap saya terhadap isu tertentu. Jika sikap saya pro atau kontra, dan sesuai kepentingan produser maka saya akan diundang untuk menjadi narasumber acara wawancara yang disiapkan," katanya.

Baca Juga: Undangannya Tak Digubris Menteri Kesehatan, Najwa Shihab Sentil Terawan di Depan Luhut Binsar Panjaitan, Menko: Dia Mungkin Tidak Suka BicaraTigor berpendapat, cara pendekatan mengenai kepentingan tertentu sudah lazim dan banyak menjadi patokan pemilik acara atau produser acara talkshow."Sehingga seorang narasumber yang 'terjebak' akan jadi sasaran dan permainan di acara wawancara tidak sehat juga tidak etis," ungkapnya.Tigor menyebut kondisi dan pengalaman ini banyak membuat pejabat publik, tokoh publik atau narasumber harus hati-hati menerima undangan sebagai narasumber sebuah acara wawancara."Jika si calon narasumber merasa tidak nyaman dan tidak aman atau curiga maka akan menolak bahkan melawan apabila terus dipaksa untuk hadir," ungkap Tigor.

Baca Juga: Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden, Najwa Shihab Minta Pertimbangan Ahok: Keturunan Arab Seperti Saya Bisa Enggak?

Source :Wartakotalive.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x