Wolverine Watchmen telah menggunakan Facebook sejak November 2019 untuk merekrut anggota, menurut Nessel.
Kelompok itu, yang anti-penegakan hukum, dilatih dengan senjata api untuk mempersiapkan pemberontakan melawan pemerintah dan apa yang mereka yakini sebagai "perang sipil bermotif politik yang akan datang".
Nessel mengatakan, para tersangka berusaha mengidentifikasi alamat rumah petugas penegak hukum. Tujuannya, mengancam mereka dengan kekerasan dan memicu kerusuhan.
Dia menyebutkan, total 19 tuduhan kejahatan negara telah diajukan terhadap tujuh individu- Paul Bellar, Shawn Fix, Eric Molitor, Michael Null, William Null, Pete Musico dan Joseph Morrison-termasuk sejumlah anggota Wolverine Watchmen.
Lalu, kelompok beranggotakan enam orang yang menghadapi dakwaan federal- Adam Fox, Barry Croft, Ty Garbin, Kaleb Franks, Daniel Harris, dan Brandon Caserta-dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas tuduhan mencoba menculik Whitmer.
"Fox dan Croft secara khusus membahas peledakan alat peledak untuk mengalihkan polisi dari area rumah, dan Fox bahkan memeriksa bagian bawah jembatan jalan raya Michigan untuk mencari tempat-tempat untuk peledak," kata Andrew Birge, pengacara AS untuk distrik Barat dari Michigan.
Michigan adalah negara bagian kunci dalam pemilihan presiden 2020. Trump serta pendukungnya menuntut gubernur Michigan melonggarkan aturan jarak sosial.
Anggota milisi termasuk di antara mereka yang turun ke jalan pada April untuk memprotes berbagai peraturan.
Trump mendorong para demonstran, lewat twit pada April lalu: "BEBASKAN MICHIGAN."
Pada salah satu video yang disiarkan langsung ke grup Facebook pribadi pada Juni lalu, Fox menyebut Whitmer sebagai "pelacur tiran" saat dia mengeluh tentang pembatasan terhadap pembukaan pusat kebugaran.