Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Paras Cantiknya Guncang Eropa, Wanita Keturunan Jawa Ini Harus Hidup Penuh Resiko Sebagai Mata-mata dengan Segala Pesonanya, Tak Disangka, Karirnya Berakhir Tragis dengan Sebuah Peluru Menancap di Kepalanya

None - Minggu, 11 Oktober 2020 | 05:42
Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa
via Grid.ID

Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa

Bahasa yang tentu asing bagi warga setempat, namun menambah kesan misterius dari tari panggungnya.

Selama beberapa tahun, Mata Hari menjadi selebriti di kota tersebut sebagai penari eksotis. Hingga jatuhlah Perang Dunia I pada 1914.

Pecahnya PD I disambut warga Eropa dengan bergembira, bukannya takut.

Sikap ini muncul karena didorong sikap nasionalistik, mereka mengira perang akan berlangsung singkat dan mengalami kejayaan.

Dalam True Spy Stories karangan Paul Dowswell dan Fergus Fleming, Mata Hari dikatakan bosan dengan kondisi perang.

Baca Juga: 20 Tahun Masuk Daftar Hitam Sampai Tak Bisa Hadiri Wisuda Anaknya, Prabowo Subianto Akhirnya Bakal Injakkan Kaki ke Amerika Serikat, Dokter Bakal Jadi Pengawal Terdekatnya Selama Kunjungan

Sebabnya, selama dua tahun, ia tidak bisa bebas melakukan apa-apa. Hanya diam di rumahnya di Belanda sebagai tempat netral.

Hingga akhirnya munculah Karl Kramer, atase pers Konsulat Jerman di Belanda.

Kramer meminta Mata Hari kembali ke Paris, Prancis, negara yang tidak lain adalah musuh Jerman.

Mata Hari diminta menggunakan semua daya pikatnya untuk berbaur kembali dengan para orang berpengaruh di sana.

Dengan imbalan cukup, Mata Hari menyetujuinya.

Namun, Dowswell dan Fleming berkeyakinan bahwa hal ini disetujui oleh Mata Hari hanya karena penasaran menjadi mata-mata.

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x