Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waspada! Lolos Uji Mesin Penghitungan, Penampakan Uang Palsu Pecahan Rp 100 Ribu Ternyata Sangat Mirip dengan yang Asli, Begini Kata Kapolres Cimahi

None - Senin, 12 Oktober 2020 | 18:42
UANG PALSU yang mirip sslinya
(tribunjabar/daniel andrean damanik)

UANG PALSU yang mirip sslinya

GridHot.ID - Satreskrim Polres Cimahi membongkar kasus pembuatan dan pengedaran uang palsu.

Dilansir dari TribunJabar.id, Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki mengatakan bahwa pembuatan dan pengedaran uang palsu tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2018.Peredaran uang tersebut dilakukan di wilayah Kota Cimahi, Bandung, Karawang, Cirebon, Kuningan, dan wilayah hukum Polres Cimahi.

Baca Juga: Nuraninya Udah Mati, Pengemudi Mobil Ini Sampai Hati Tipu Kakek Penjual Rujak Pakai Uang Palsu, Korban Mendadak Dapat Ganti Berkah Dari Sosok Ini"Total uang palsu yang disita senilai Rp 2.006.200.000. Tugas tersangka beragam, tersangka Sariyun (52), Warsito (48), Mahsun (42), dan Pendi (44) berperan sebagai penjual mata uang palsu, tersangka Nursapto (47), dan Diman (31) bertugas sebagai pembuat mata uang palsu, dan Arno, Adi , Dedi saat ini masih dalam pencarian," kata AKBP M Yoris Marzuki, Senin (12/10/2020).Uang palsu dicetak dalam pecahan Rp 100 ribu.Penjualan yang palsu dilakukan dengan perbandingan 1:3. Jika membeli dengan uang Rp 1 juta, maka akan diperoleh uang palsu senilai Rp 3 juta.Yoris menjelaskan, untuk menghasilkan uang palsu yang hasilnya maksimal, harus melalui sembilan jenis alat mesin cetak.

Baca Juga: Cari Dukun ke Sana Kemari, Guru Honorer Ini Niat Rubah Segepok Uang Palsu Rp 3 Miliar Jadi Duit Asli, Nasibnya Kini Sengsara Lantaran Terancam 10 Tahun Bui

Saat diuji menggunakan mesin penghitung uang, pecahan Rp 100 ribu tersebut lolos pada mesin penghitungan .Jika dibandingkan dengan uang asli, tidak terlihat perbedaan yang signifikan .Penangkapan tersangka dimulai sejak 28 September 2020.

Polisi menerima informasi akan ada transaksi uang palsu di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang.

Baca Juga: Bagi-bagi Uang untuk Ratusan Buruh yang Sedang Demo, Aksi Anggota DPRD Pekalongan Langsung Jadi Sorotan, Ini AlasannyaUsai dilakukan transaksi, Polisi membuntuti tersangka hingga ke Antapani, Kita Bandung.Dari wilayah Antapani tersebut, diperoleh barang bukti berupa uang palsu senilai Rp 60 juta.Keesokan harinya, Polisi kembali melakukan pengembangan ke wilayah Bekasi dan KM 57 dan kembali menyita uang senilai Rp 28 juta.Akibat perbuatannya, Polisi menyangkakan pasal 244 dan atau 245 Jo UU KUHPidana dan atau pasal 36 (1,2,3) dan atau pasal 37 UU RI No 7 tahun 2011 tentang mata uang.

Baca Juga: Pemikirannya Senada dengan Mahasiswa, Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie Dukung Gerakan Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja: Ikut Demo Kita Fasilitasi dan Kasih Uang Makan

Cara Bedakan Uang Asli atau PalsuBank Indonesia (BI) resmi mengeluarkan uang rupiah khusus edisi hari ulang tahun (HUT) ke-75 tahun Republik Indonesia dengan pecahan kertas Rp 75.000.Uang tersebut dicetak terbatas, hanya ada 75 juta lembar.Terbatasnya pencetakan membuat uang rupiah khusus ini semakin rentan dipalsukan.Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, Bank Indonesia telah menyiapkan sejumlah cara untuk menjaga keamanan rupiah asli.

Baca Juga: Ingin Beli HP, Bocah Bau Kencur Ini Bobol Koperasi di Bojonegoro dengan Modal Gunting, Polisi: Diambil Uang Senilai Rp 43,6 JutaRupiah cetakan khusus tersebut telah dilengkapi unsur pengaman teknologi tinggi terbaru dan bahan kertas yang lebih tahan lama.Inovasi ini ditujukan agar rupiah semakin dikenali ciri keasliannya, nyaman dan aman digunakan, serta lebih sulit dipalsukan."Kita tingkatkan sampai pada update menggunakan teknologi terkini. Kita gunakan seluruh security features. Ada ciri-ciri di level 1 yang bisa dikenal oleh masyarakat, dikenal oleh kalangan perbankan, dan hanya dapat dikenali oleh Bank Indonesia," kata Marlison dalam taklimat media, Selasa (18/8/2020).Marlison menuturkan, masyarakat bisa mengenalinya dengan fitur paling dasar, yakni 3D (dilihat, diraba, dan diterawang).

Baca Juga: Misteri Transferan Uang Rp 21 Miliar ke Rekening Warga Kampung Tulung Selapan Akhirnya Terbongkar, Polisi Bongkar Motif Kejahatan, Padahal Penduduk Terlanjur Senang

Untuk memudahkan kalangan tunanetra, BI menambahkan ornamen dalam mata uang yang mudah dikenali."Kita memperkuat ornamen-ornamen dengan berdasarkan best practice yang ada, kita tampilkan dengan ciri khas kenusantaraan. Beberapa koordinasi dari kalangan numismatik juga menjadi konsep.""Kemudian diputuskan oleh Dewan Gubernur BI berdasarkan dasar hukum yang dimiliki BI," ungkapnya.Adapun ciri lainnya yang dapat dikenali di antaranya hasil cetak yang terasa agak kasar bila diraba, gambar yang lebih mudah diterawang meski minim cahaya, dan hasil cetak yang memendar bila dilihat dari sinar ultraviolet."Cirinya adalah jelas warna untuk logo, warna nominal. Kami menambahkan intaglio atau tanda kasar pada frasa, dan pada logo lambang Burung Garuda. Banyak aspek yang kita tambahkan di sana," pungkasnya.Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "UANG PALSU Ini Mirip Aslinya, Lolos di Mesin Penghitung, Total Lebih dari Rp 2 Miliar"(*)

Source :TribunJabar.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x