“Hasil uji pertama mencatat interval reservoir Formasi Udang terbukti mengalirkan hidrokarbon berupa gas sebesar 11,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan di wilayah Natuna potensi gas bumi masih menjanjikan.
“Hasil-hasil tersebut menunjukkan potensi cadangan gas di wilayah Natuna masih besar," katanya.
Lebih lanjut, ia memastikan, cadangan tersebut akan segera dikembangkan sesuai strategi jangka panjang SKK Migas yaitu percepatan undeveloped discovery menuju 12.000 mmscfd gas di 2030.
Susana menambahkan, ke depan akan ada 4 reservoir yang akan dilakukan pengujian.
“Melalui well testing ini diharapkan dapat menjelaskan performa produktivitas target reservoir gas di Struktur West Belut dan sehingga dapat menambah potensi cadangan migas di wilayah Natuna," tuturnya.
Pengembangan cadangan tersebut diyakini mampu mendongkrak penerimaan negara dan kesejahteraan rakyat.
"Aktivitas hulu migas di area tersebut akan membantu memberikan dukungan kepada Pemerintah dalam menunjukkan kedaulatan negara di wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan yang saat ini menjadi kawasan yang menjadi perhatian banyak negara”, ucap Susana.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Pantas Jadi Incaran China, Cadangan Gas Kembali Ditemukan di Natuna, Dinilai Jadi Potensi yang Masih Menjanjikan.
(*)