5. Irlandia
Pertumbuhan negara di kawasan Eropa ini sepertinya tidak ada yang dapat menghalangi. Sementara seluruh Eropa menghadapi semua jenis ketidakpastian seperti Brexit, ketegangan perdagangan dengan AS, krisis pengungsi dan migran, ekonomi Irlandia terus meningkat. Irlandia berhasil menempati urutan ke-6 negara terkaya di dunia dengan PDB-PPP sebesar 83.399 dollar AS atau setara dengan Rp 1,1 miliar.
Pada 2019, sementara zona Euro tumbuh hanya 1,2 persen, Irlandia meningkat lebih dari 5,5 persen, mengkonsolidasikan perannya sebagai negara dengan pertumbuhan tercepat di benua itu.
6. Norwegia
Sejak penemuan cadangan lepas pantai yang besar pada akhir 1960-an, mesin ekonomi Norwegia telah digerakkan oleh minyak. Sebagai salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Eropa Barat, negara ini telah diuntungkan selama beberapa dekade dari kenaikan harga.
Tetapi tidak lagi setelah harga anjlok ditambah pandemi global terjadi, membuat ekonomi terjun bebas. Saat ini, perekonomian yang bergantung pada ekspor ini menghadapi resesi pertamanya sejak krisis keuangan global.
Apakah ini berarti bahwa kekayaannya akan berkurang secara signifikan? Sepertinya tidak. Pada Juni, hanya beberapa minggu setelah memangkas suku bunga menjadi nol, gubernur bank sentral negara tersebut mengatakan dia terkejut dengan kecepatan dan kekuatan rebound ekonomi dalam produktivitas.
Pertanian, perikanan, dan mutiara perdagangan, dahulunya adalah andalan ekonomi negara ini. Kemudian minyak ditemukan pada 1950-an dan membuat segalanya berubah dan menjadikan Uni Emirat Arab negara terkaya di dunia yang ketujuh.
Saat ini, penduduknya yang sangat kosmopolitan menikmati kekayaan yang melimpah dan arsitektur Islam tradisional bercampur dengan pusat perbelanjaan mewah. Dan, pekerja datang dari seluruh dunia terpikat oleh gaji bebas pajak sambil menikmati terik matahari sepanjang tahun karena hanya sekitar 20 persen penduduk yang tinggal di negara itu yang sebenarnya lahir secara lokal.
Ekonomi Uni Emirat Arab juga semakin terdiversifikasi. Di luar sektor hidrokarbon yang secara tradisional dominan, terdapat sektor lain seperti perdagangan dan keuangan, serta konstruksi dan pariwisata, yang merupakan industri utama.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar