Dari Shah Iran, Sani Abacha Nigeria hingga Saddam Hussein Irak, para diktator telah mengambil alih kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan besar minyak.
Mereka menggunakannya untuk keuntungan pribadi, untuk mempertahankan kendali, dan untuk mendanai represi.
Tetapi bahkan di negara-negara kaya dan demokratis, korupsi tersebar luas di industri minyak.
Minyak sangat berharga sehingga pemerintah berperang untuk mendapatkannya.
Menurut lembaga itu salah satu alasan utama Australia mendukung invasi Indonesia ke Timor Leste adalah untuk mendapatkan akses ke minyak Laut Timor.
Dan di Timur Tengah, keinginan Eropa akan minyak menjadi motivasi utama bagi penjajahan Inggris dan Prancis setelah Perang Dunia I.
Baru-baru ini, salah satu alasan utama invasi pimpinan Amerika Serikat ke Irak setahun yang lalu adalah keinginan Amerika untuk lebih mengontrol pasokan minyak global.
Sementara di Timor Leste, merekatidak memiliki tradisi keterlibatan publik yang konstruktif dalam pembuatan kebijakan.
Bagi kebanyakan orang, seluruh hubungan mereka dengan pemerintah sebelum 1999 mengalami perlawanan.
Pejabat pemerintah cenderung protektif terhadap informasi dan enggan mempercayai masyarakat sipil.