Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

20 Tahun Dicekal Amerika Serikat, Prabowo Subianto Kini Jadi Tamu Penting di Pentagon, Kaki Tangan Donald Trump Sebut Sang Menteri Jadi Tokoh Kunci

None - Jumat, 16 Oktober 2020 | 05:42
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo saat kunjungan ke Kalimantan Tengah.
(@kemensetneg.ri)

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo saat kunjungan ke Kalimantan Tengah.

Gridhot.ID - Prabowo memang baru-baru ini mendapatkan kabar baik.

Pasalnya pencekalannya selama 20 tahun agar tak bisa masuk ke Amerika Serikat kini resmi dicabut.

Bahkan pemerintah Amerika Serikat siap sambut sang menteri.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Menaker Beberkan Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Gelombang 2, Begini Cara Cek Status Penerima Bantuan

Pemerintahan Presiden Donald Trump akan menyambut Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ke Pentagon pada hari Jumat setelah mencabut larangan defacto untuk masuk ke negara yang diberlakukan atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Prabowo, mantan komandan pasukan khusus berusia 68 tahun, telah lama menjadi tokoh kontroversial di Indonesia, dituduh terlibat dalam kejahatan militer di tempat-tempat seperti Timor Timur yang membuatnya dicemooh di kalangan pendukung hak asasi manusia.

Namun sejak diangkat sebagai menteri pertahanan tahun lalu, Prabowo, yang menyangkal melakukan kesalahan, juga menjadi tokoh kunci ketika pemerintahan Trump berupaya memperdalam hubungan pertahanan dengan Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: Amarah China Meledak lihat Kapal Perusak Amerika Serikat Asal Lewat di Selat Taiwan, Ngaku Rusak Perdamaian yang Ada, Padahal Beijing dan Taipei sedang Panas-panasnya

Yang menjadi perhatian khusus Washington, militer Indonesia juga sedang dirayu oleh Rusia dan China. Seorang pejabat senior pertahanan AS sangat membela keputusan untuk menyambut Prabowo ke Pentagon, di mana dia akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Mark Esper.

"Menteri Prabowo adalah menteri pertahanan yang ditunjuk dari presiden Indonesia yang sekarang dua kali terpilih, yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

“Dia adalah rekan kita, dari kemitraan yang sangat penting, dan penting bagi kita untuk terlibat dengannya dan memperlakukannya sebagai mitra.”

Baca Juga: Vaksin Covid-19 di Depan Mata, KSAD Andika Perkasa Bahas Sistem Pendaftaran, Begini Cara Menentukan Calon Penerima

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x