Ajib menilai kinerja antar kementerian saat ini harus lebih dioptimalkan. Ia bahkan menyebut koordinasi antar kementerian cenderung lemah saat awal pandemi.
"Sejak awal Maret, koordinasi antar lembaga dan kementerian terlihat cenderung masih lemah. Misalnya antara OJK, Kemenkeu, BI dan Kementerian teknis lainnya. Kondisi pandemi covid 19 ini mempertegas ketidaksinkronan langkah dan program antar kementerian dan lembaga," jelasnya.
Kemudian Ajib mencontohkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan dinilai terdapat kebijakan yang saling bertolak belakang sehingga membuat bingung dunia usaha terkait kebijakan impor beberapa komoditas. "Kemudian antara Kemenko Perekonomian dengan Kemenaker juga terlihat kurang sinkron dalam beberapa program teknis," kata Ajib.
Oleh karenanya dijelaskan Ajib, dalam kondisi setahun terakhir, Ia melihat bahwa kekompakan yang ada, belum optimal. Tim ekonomi ditegaskan Ajib harus bisa lebih menterjemahkan gagasan Presiden untuk penguatan sisi demand dan supply serta lebih banyak likuiditas yang mengalir di masyarakat agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi. Sehingga konstraksi ekonomi yang terjadi, tidak semakin dalam.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi, Sanny Iskandar menyebut jika diperhatikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diisi oleh Airlangga Hartarto tim ekonomi periode kedua Jokowi dirasa lebih terkoordinir.
Meski demikian Sanny menilai masih ada Kementerian yang belum bisa mengikuti dengan cepat gerak dari langkah koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sayangnya Ia tak menyebut detil akan Kementerian mana yang dimaksud.
"Kita harapkan menteri-menteri ekonomi di bawah koordinasi menteri koordinator perekonomian harus bisa lebih mendukung secara tim kerja keseluruhan," ungkap Sanny.
Sanny menyampaikan bahwa dengan tim ekonomi saat ini pengusaha disebutkan cukup optimis. Namun kondisi pandemi yang datang tak terduga disebutnya menjadi faktor adanya perubahan ke arah bidang kesehatan dalam artian penanganan pandemi.
"Posisi menko perekonomian dipegang oleh Pak Airlangga itu dari sisi pelaku usaha teman-teman di Kadin Apindo merasa cukup optimis karena dari sisi baik dan beliau memang cukup menguasai lama di DPR kemudian sebelumnya pengusaha, terakhir menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan sebagainya, tapi kan akhirnya kita langsung masuk pada situasi pandemi sehingga Ia memang jadi fokus perhatiannya berbeda seiringnya apa yang sudah dilakukan pembaruan-pembaruan di bawah koordinasi menko perekonomian," jelas Sanny.