Dalam pidatonya, dia berseloroh bakal menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan dalam 10 bulan.
"Saatnya menghentikan kebergantungan dari China," kata dia.
Namun dalam laporan The Times, sang presiden ingin membangun bisnisnya di sana, di mana pada 2012 dia mendirikan kantor di Shanghai.
Berdasarkan catatan pajaknya, Trump menyuntikkan setidaknya US$ 192.000 (Rp 2,8 miliar) ke lima perusahaan berbeda untuk mendapatkan tender.
Perusahaan tersebut mengklaim setidaknya US$ 97.400 (Rp 1,4 miliar) dalam biaya bisnis sejak 2010, termasuk pembayaran untuk pajak dan pembukuan hingga 2018.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Trump Ternyata Punya Rekening Bank di China"