Seperti hubungan Palestina dan Israel yang selalu bermusuhan padahal berdampingan, Israel melakukan pendudukan militer yang membuat warga Palestina menderita, dan kelompok-kelompok militan Palestina meneror warga Israel.
Konflik-konflik itu diperburuk sejarah panjang dan penuh kekerasan di antara kedua bangsa tersebut.
Terlebih masing-masing memilki pembenaran sendiri tentang apa dan mengapa konflik terjadi selama lebih dari 70 tahun ini. Sehingga kenyataannya, perdamaian antara Palestina dan Israel sangat sulit terwujud.
Dilansir dari Intisari, Israel dengan dalih 'pulang kampung', melakukan pemberangusan etnis Arab di Palestina.
Hal itu bukanlah sesuatu yang bisa diterima, sehingga tak ayal memicu rasa simpati dan empati.
Supremasi ras yang dilakukan beberapa orang Yahudi mungkin telah memicu kemarahan beberapa orang di dunia.
Ternyata, hal tersebut juga telah memicu rasa simpati dan empati mendalam pada orang-orang Yahudi lain, yang mata hatinya terbuka setelah melihat konflik Israel-Palestina.
Meski Yahudi selalu diidentikkan dengan Israel, bukan berarti Yahudi adalah Israel.
Pemahaman tentang Yahudi bisa dikatakan cukup rumit, ada yang menyebutnya sebuah agama dan secara etinitas Yahudi juga bisa disebut sebuah ras.
Orang Yahudi sendiri tidak serta-merta menerima semuanya tindakan Israel, ada beberapa orang Yahudi yang tinggal di Israel menentang tindakan tersebut.