Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Amerika Serikat Nekat Kirim 60 Pesawat Mata-mata ke Laut China Selatan, Keberadaan Kapal Selam Rahasia Tiongkok Terancam, Negeri Panda Marah Perang Bisa Pecah

None - Selasa, 27 Oktober 2020 | 18:25
Kapal Selam China
China Daily

Kapal Selam China

Pesawat tersebut mampu memata-matai negara lain dari jarak sejauh 155 mil. Sejauh ini, kegiatan itu memungkinkan militer AS untuk menentukan target berbasis darat dan sistem pemantauan radar.

Pada bulan September, organisasi penelitian tersebut mengklaim AS telah menyembunyikan misi mata-matanya dengan menyamarkan pesawat militernya sebagai pesawat sipil.

Pesawat AS telah mengubah kode identifikasi elektronik mereka - yang dikenal sebagai kode hex - untuk membuatnya tampak seolah-olah itu adalah pesawat Malaysia selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Heboh! Warga Temukan Mayat Bayi sedang Dimakan Biawak di Aliran Sungai, Kapolsek Ciawigebang: Kondisi Kaki Kiri Hilang Satu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan menyamarkan pesawat sedemikian rupa adalah "tipuan lama militer AS". Dia menambahkan langkah itu "sangat melanggar aturan penerbangan internasional" dalam konferensi pers di bulan yang sama.

Baru-baru ini, AS juga menyelesaikan kesepakatan senjata dengan Taiwan - negara kepulauan di kawasan Laut China Selatan yang memiliki hubungan tegang dengan China akibat perselisihan kedaulatan.

Paket senjata, yang dikatakan bernilai US$ 1,8 miliar, termasuk rudal dan peluncur roket.

Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa menyambut baik langkah tersebut, menambahkan Taiwan akan terus "mengkonsolidasikan kemitraan keamanan kami" dengan AS.

Baca Juga: Kehancuran Amerika Serikat di Depan Mata, Rusia dan China Isyaratkan Aliansi Militer Paling Kuat yang Pernah Ada, Vladimir Putin: Waktu Akan Menunjukkan...

Menteri itu menyangkal Taiwan akan terlibat dalam "perlombaan senjata dengan Komunis China".

Sebaliknya, dia mengklaim bangsa akan "mengedepankan persyaratan dan membangun sepenuhnya sesuai dengan konsep strategis pencegahan berat, mempertahankan posisi dan kebutuhan pertahanan kita."

China, sementara itu, mengecam langkah tersebut. Juru bicara kementerian luar negeri negara itu Zhao Lijian mengatakan penjualan senjata semacam itu "sangat mengganggu urusan dalam negeri China".

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x