Saudi juga menyebut "kebebasan berpikir dan kebebasan kultural adalah satu hal yang harus dijunjung dengan saling menghargai, toleransi dan damai."
Namun Saudi tidak menyebut nama Perancis dalam pernyataan itu. Kecaman juga dikeluarkan Qatar dan Maroko serta Turki.
Bahkan seruan boikot juga dilontarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena apa yang menyerukan kepada disebutnya sikap bermusuhan terhadap Muslim yang ditunjukkan oleh pemimpin Perancis.
"Sekarang saya menyerukan kepada bangsa kita, sebagaimana yang telah terjadi di Perancis untuk tidak membeli merek-merek Turki, maka saya menyerukan kepada bangsa saya di sini dan mulai sekarang: jangan perhatikan barang-barang berlabel Perancis, jangan beli barang-barang itu," tegas Erdogan dalam pidato di televisi pada Senin (26/10/2020).
Presiden Erdogan juga menyerukan kepada Uni Eropa untuk membatasi hal yang disebut sebagai agenda anti-Islam yang diusung Macron.
Sementara itu, mengutip Kompas TV, Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan bahwa seharusnya Presiden Perancis Emmanuel Macron mengetahui bahwa Islam adalah agama yang rahmah.
“MACRON harus tahu bahwa agama Islam adalah agama rahmah,” tulis Mahfud MD di akun Twitter resminya (28/10/2020).
Mahfud MD juga mengatakan bahwa pemeluk agama apapun pasti akan marah jika agamanya dihina. Ia juga menilai bahwa bisa jadi Macron mengalami krisis gagal paham.
“Tapi pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham,” tulis Mahfud MD.