Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Diam-diam Lancarkan Serangan Senyap, Mantan Panglima Militer Filipina Bongkar Taktik Zona Abu-abu Tiongkok, Tanpa Senjata Namun Perlahan Matikan Ranah Informasi dan Ekonomi

None - Selasa, 03 November 2020 | 14:13
Ilustrasi militer China.
kompas.com

Ilustrasi militer China.

"Di ranah informasi dan dakwah, ekonomi dan bidang lainnya, ” ujarnya.

Dia mendesak pemerintah Filipina untuk waspada terhadap tindakan nonmiliter Tiongkok karena implikasi keamanannya.

Baca Juga: Sebut Perang Dunia Ketiga Sudah Berlangsung Tanpa Kita Sadari, Pejabat AS Ungkap Satu Tujuan Besar yang Diincar Musuh: Kita Semua Umpan

“Banyak hal yang terjadi dalam konteks perang zona abu-abu, tidak hanya masuknya warga asing tetapi juga investasi pada aset-aset strategis dan industri strategis, serta sarana ekonomi lainnya,” kata Bautista.

Beberapa senator baru-baru ini menyuarakan keprihatinan keamanan atas masuknya setidaknya 28.000 warga negara China ke Filipina yang telah diizinkan masuk sebagai pensiunan.

Usia rata-rata mereka adalah 35 tahun.

Baca Juga: Meletusnya Perang Dunia Ketiga Semakin Nyata Terlihat, Rencana Xi Jinping Bangun Pertahanan Militer Masa Depan Jadi Pemicunya, Tentara China Kini Dipaksa Siapkan Mental untuk Berperang

Bautista mengatakan China juga terlibat dalam kegiatan lain yang bertujuan untuk mendapatkan akses ke Filipina.

Dia menunjuk pada rencana perusahaan China untuk menyewa Pulau Fuga di wilayah paling utara Filipina dekat Taiwan, negara yang diklaim China sebagai provinsinya dan menolak mengakuinya sebagai negara merdeka.

Bautista juga mengutip rencana untuk membangun bandara internasional di Sangley di provinsi Cavite di atas tanah yang digunakan oleh Angkatan Laut Filipina sebagai pangkalan.

Meskipun proyek yang diprakarsai oleh pemerintah provinsi, itu akan melibatkan perusahaan konstruksi China yang merupakan perusahaan negara China yang telah masuk daftar hitam Bank Dunia karena korupsi dan penyimpangan.

Pulau Fuga, yang menyediakan akses ke Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan, menarik perhatian publik pada tahun 2019 ketika para investor Tiongkok, menanggapi road show investasi dalam salah satu kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tiongkok, menunjukkan minat untuk mengubahnya menjadi US$ 2- miliar "kota pintar".

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x