GridHot.ID - Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota klub moge kepada dua prajurit TNI Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat sempat viral di media sosial.
Aksi pengeroyokan tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV toko butik di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi.
Dalam rekaman tersebut, diketahui bahwa polisi lalu lintas (Polantas) sempat berusaha melerai keributan.
Kendati demikian, anggota klub moge tersebut terus menghajar prajurit TNI yang tidak berseragam.
Baca Juga: Anggotanya Tetap Dilaporkan Meski Permintaan Maaf Telah Terucap, Mantan Pangkostrad Ketua Rombongan Moge Aniaya TNI di Bukit Tinggi: Persoalan Kecil Bisa Jadi BesarKapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara juga mengakui bahwa polisi sudah berusaha melerai aksi brutal anggota klub moge tersebut."Justru sudah dilerai," kata Dody saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/11/2020).Polantas yang terekam kamera pengawas CCTV tersebut adalah Brigadir Muhammad Hafiz Basari yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Bukittinggi.Hafiz diketahui saat kejadian juga menjadi petugas patwal iring-iringan moge tersebut di belakang dengan mengendarai mobil.
Baca Juga: Bongkar-bongkar CCTV, Polisi Sebut Ada 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengeroyokan Anggota TNI Oleh Anggota Moge, Ini Kata Kapolres Bukittinggi"Saat kejadian, saya patwal pakai mobil di belakang iring-iringan," jelas Hafiz yang dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).Menurut Hafiz, dia datang terlambat ke lokasi kejadian.
Korban Serda M Yusuf sudah tergeletak di lantai dan Serda Mistari dikejar oknum anggota Moge ke dalam toko."Saya datangnya terlambat. Saya patwal di belakang. Jalan macet dan saya turun lihat ada kejadian itu," kata Hafiz.Setelah turun, ia melihat Serda M Yusuf sudah tergeletak setelah dikeroyok oknum anggota moge."Saya lerai dan peluk korban. Kemudian saya lihat satu orang lagi (Serda Mistari) dikejar. Saya ikut kejar dan melerainya," jelas Hafiz.
Baca Juga: Viral 2 Anggota TNI Dikeroyok Rombongan Moge Asal Bandung yang Lagi Touring, Warga Sampai Turun Tangan Lerai Keduanya, Polisi Ungkap KronologinyaMenurut Hafiz, saat itu ada beberapa orang oknum moge yang mengejar Serda Mistari.Kemudian, ia langsung melerainya sambil berteriak minta dihentikan."Sudah, sudah, jangan, jangan," kata Hafiz menirukan ucapannya waktu itu.Saat kejadian itu, Hafiz sempat didorong-dorong oknum anggota moge tersebut.
Baca Juga: Viral! Rombongan Pengendara Moge Keroyok Anggota TNI, Tubuhnya Didorong dan Kepalanya Ditendang, Kapolres Bukittingi Langsung Buka SuaraAnggota moge tersebut masih melayangkan pukulan ke arah Serda Mistari yang berada di belakangnya."Saya didorong-dorong. Saya minta hentikan. Di samping saya, juga ada ibu-ibu yang memohon untuk dihentikan," kata Hafiz.
Setelah beberapa saat, kata Hafiz, oknum anggota klub moge tersebut akhirnya pergi juga.Setelah oknum moge itu pergi, Hafiz berusaha menolong korban dan menanyakan kronologi kejadian."Saat itu korban mengatakan tidak menerima kejadian itu dan akan melapor ke Dandim," kata Hafiz.Saat itu, menurut Hafiz, ia baru mengetahui bahwa korban merupakan anggota TNI. Kemudian, Hafiz menghubungi polisi militer.
Baca Juga: Padahal Pundi-pundi Kekayaannya Menumpuk, Raffi Ahmad Jual Kapal Pesiarnya, Suami Nagita Slavina: Jarang Main Kapal Lagi, Jadi Gue JualDi saat itulah, Hafiz tidak melihat korban lagi."Saya baru tahu korban adalah tentara. Saya telepon PM, setelah itu saya tidak melihat lagi korban," kata Hafiz.Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI.Awalnya, tersangka hanya dua orang, yaitu MS (49 ) dan B (18 ).