Proposal dramatis ini diajukan selang beberapa bulan setelah perubahan radikal dilakukan pada konstitusi Rusia.
Pada bulan Juli, rakyat Rusia mendukung pengesahan baru yang bisa mengakibatkan Putin menjalani dua masa jabatan lagi.
Selama 20 tahun terakhir, Putin telah menjabat sebagai Presiden untuk 16 tahun dan akan mengakhiri pemerintahannya pada tahun 2024.
Tetapi reformasi baru sekarang berarti mantan agen KGB Rusia itu bisa berkuasa selama 16 tahun lagi.
Konstitusi akan memungkinkan batas masa jabatan Putin disetel ulang menjadi nol pada tahun 2024 dan mengizinkannya untuk mengajukan masa jabatan enam tahun baru pada tahun 2024, dan sekali lagi pada tahun 2030.
Pada pemilu 2036, Presiden Rusia akan berusia 83 tahun.
Selama pemungutan suara publik selama musim panas, delapan dari sepuluh orang Rusia mendukung langkah tersebut.
Komisi Pemilihan mengatakan 77,9% warga Rusia memilih paket reformasi dan 21,3% menentangnya.
Daily Mail memberitakan, Sergey Shpilkin, seorang peneliti pemilu independen terkemuka di Rusia memperkirakan bahwa sebanyak 20 juta surat suara pada pemilu yang dilaksanakan Rabu (1/7/2020) dipalsukan demi kemenangan Vladimir Putin. Selama pemilu kepresidenan terakhir, dia memperkirakan sebanyak 10 juta pemilih adalah palsu.
"Amendemen Konstitusi mulai berlaku. Amendemen ini berlaku tanpa melebih-lebihkannya atas kehendak rakyat," kata Vladimir Putin sebagaimana dilansir Daily Mail.