GridHot.ID - Mayor Inf (Purn) M Sahri menceritakan pengalamannya kala masih menjadi anggota TNI.
Saat itu tahun 1996, Sahri diminta istrinya, Titik Prihatin, untuk mengambil popokanak keduanya yang tengah dirawat di Rumah Sakit DKT ke asrama Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Madiun.
Begitu tiba di asrama, Sirine di Batalyon Infanteri Linud 501 Madiun tiba-tiba meraung.
Tanpa berpikir panjang, ia bergegas mengambil ransel, melipat payung terjun, dan memanggul senjata.
Sahri yang masih berpangkat Sersan Dua Inf langsung bergabung dalam apel.Ternyata, selesai apel, Sahri langsung terbang ke Irian Jaya bersama 10 Batalyon Linud Infanteri 501.Sahri pun bergegas menelpon Tatik begitu tiba di Irian Jaya.
Sesuai dugaan, istrinya itu sangat kaget ketika mendengar bahwa dirinya berada di Irian Jaya.
"Sampean disuruh ambil popok kok malah pergi ke Irian. Saya jawab, itulah tentara," Ujar Sahri kepada Surya di Markas Koramil Socah, Bangkalan, Rabu (4/11/2020).
kini, Sahri datang ke Markas Koramil Socah tidak lagi berseragam tentara. Ia mengenakan kaos putih berkerah lengan pendek, dipadu celana jins berwarna gelap.Langkahnya sempat terhenti di depan pintu ruang kerjanya. Sahri memandangi gantungan dua papan nama di pojok atas sisi kanan pintu.Papan di posisi atas bertuliskan 'Danramil' atau Komandan Koramil. Sedangkan papan kedua di bawanya bertuliskan, 'M Sahri, Mayor Inf NRP 541811'.