Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mutasinya Lebih Ganas dari Sebelumnya, WHO Temukan Pertumbuhan Virus Corona Baru di Peternakan Cerpelai, Penularannya ke Manusia Lebih Cepat

None - Sabtu, 07 November 2020 | 11:13
iIustrasi Covid hari ini
Pixabay

iIustrasi Covid hari ini

"Kami bekerja dengan kantor regional (WHO), di mana ada peternakan cerpelai, dan melihat biosekuriti dan untuk mencegah kejadian limpahan," kata van Kerkhove, Jumat (6/11), seperti dikutip Reuters.

Denmark mengatakan minggu ini, berencana untuk memusnahkan seluruh populasi cerpelai dan mengumumkan langkah-langkah penguncian baru yang ketat di bagian Utara untuk mencegah virus corona yang bermutasi menyebar pada hewan dan manusia.

Baca Juga: Mau Fokus Rawat Anak, Teddy Serahkan Urusan Berkas Harta Gono-gini yang Diambil Putri Delina ke Pengacara: Yang Jelas Sekarang...

Ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mutasi virus corona dapat memengaruhi potensi kemanjuran vaksin COVID-19 yang sedang dalam pengembangan.

Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, menyatakan, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tentang implikasi mutasi pada virus yang ditemukan di cerpelai.

"Kita perlu menunggu dan melihat apa implikasinya, tetapi saya tidak berpikir kita harus mengambil kesimpulan tentang apakah mutasi khusus ini akan memengaruhi kemanjuran vaksin," ujarnya.

Baca Juga: Dinobatkan Jadi Menteri Berkinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Prabowo Subianto Malah Akui Tak Nyaman dengan Prestasinya, Ini Alasannya

"Kami tidak memiliki bukti apa pun saat ini bahwa itu akan terjadi," imbuh dia.

Institut Serum Negara Denmark, yang menangani penyakit menular, menyebutkan, strain virus corona SARS-CoV-2 yang bermutasi telah ditemukan pada 12 orang dan di 5 peternakan cerpelai.

Cerpelai adalah inang yang sangat baik

Kerkhove mengatakan, keputusan Denmark untuk memusnahkan cerpelai ditujukan untuk mencegah pembentukan "reservoir hewan baru untuk virus corona".

Virus corona baru diperkirakan pertama kali melompat dari hewan ke manusia di China, mungkin melalui kelelawar atau hewan lain di pasar makanan di Wuhan. Meskipun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x