Pelaku empat orang
Perusakan tersebut dilakukan oleh empat orang yang masih satu keluarga, yakni AL, EK, RY dan AM.
Tampak dalam video, seorang pria tengah merobohkan tembok dengan martil. Pelaku juga telah mencoreti sebagian dinding sekolahan dengan tulisan "ilegal" dan "tanah kami".
Penjaga sekolah yang ingin mencegah aksi perusakan itu justru menjadi korban penganiayaan. Pendiri Yayasan Taruna Islam Supriyadi membenarkan video tersebut.
"Iya, guru sengaja memvideokan saat tembok sekolah kami dirobohkan. Biar orang tahu kalau sekolah kami dirusak orang yang tidak bertanggung jawab," kata Supriyadi saat diwawancarai wartawan, Sabtu (7/11/2020).
Hancurkan dengan palu, diklaim berdiri di atas tanah mereka
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (31/10/2020).
Empat orang yang masih satu keluarga melakukan perusakan bangunan sebuah sekolah dasar dengan menggunakan palu.
Mereka adalah AL, EK, RY dan AM. Keluarga tersebut tak terima lantaran merasa bangunan SD tersebut berdiri di atas tanah milik keluarga mereka.
"Keempat tersangka ini masih satu keluarga. Mereka secara bersama-sama merobohkan bangunan tembok SD Taruna Islam di Jalan Cemara Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru," kata Nandang kepada wartawan saat konferensi pers di Polresta Pekanbaru, Jumat (6/11/2020) sore.