Gridhot.ID - Ayu Intan memang menjadi sorotan semenjak dirinya berkonflik dengan Letkol Dwison.
Bahkan konfliknya sampai berujung protes warga akibat Letkol Dwison yang langsung dicopot jabatannya.
Pantauan Wartakota di instagram Ayu Intan Sholekha mengatakan pencopotan sudah sewajarnya .
Berikut tulisan Ayu yang diunggap pada Kamis 5 November
"Klo ga di copot lebih bikin malu jajaran TNI AD kemaren ga di copot tantang tantang katanya ga ada yg bisa copot beliau
sekarang di copot ada yg DEMO dan merasa terhina klo semua orang tau beliau di copot???
Padahal kasus ini udah menjadi konsumsi publik jadi ya udah resiko nya kan??
Saya jg sabar udah nama baik saya di jatuhkan berki kali agar beliau mendapat pembelaan orang orang yg kurang paham ttg kasus ini
Ga kebalik nih yg terhina siapa di sebar luas kan info katanya saya ini itu.
YAUDAH LAH SAYA IKUTI SEMUA PROSES NYA JUGA ???? terima kasih bapak KASAD TNI AD .. bapak DANPUSPOMAD.. Bapak Panglima TNI YTH sudah tegas dalam kasus saya .. silahkan bapak kapolress klo ingin memproses saya siap
ALASAN SAYA MEMPOSTING KARENA BANYAK ORG YG PANTAU MASALAH SAYA INI DAN MENGIKUTI KASUS SAYA DARI AWAL....AGAR SEMUA TERBUKA DAN SEMUA TAU KALAU BAPAK KASAD SUDAH TEGAS DAN MEMBERI KEADILAN SEADIL ADIL NYA
DI COPOT MALU?? DI POSTING MERASA TERHINA???? TRUS MENGANIAYA WANITA MENGHINA WANITA DENGAN CARA INGIN MEMBELI HARGA DIRI WANITA BESERTA MOBIL DAN RUMAH NYA ITU GA MALU?? GA BIKIN HINA??
ASTAGFIRULLAH YA RABB ADA ADA AJA ASPIRASI MASYARAKAT BATAN 50 ORANG AJA GA ADA TUH... ITU YG KOMEN RATA2 ORANG BATANG
GA TAU KLO YG DEMO SIAPA MONGGO PILIH JALAN YG BENAR BIAR KITA SELALU DI RIDHOI ALLAH SWT
Terungkap sejumlah info tentang sosok dan biodata Ayu Intan Sholekha, cewek cantik yang diduga jadi penyebab Dandim Batang 0736, Letkol Dwison Evianto dicopot.
Menurut tokoh masyarakat yang ikut aksi protes, Casrameko menyebutkan bahwa Ayu Intan Sholekha tinggal di Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Berikut rangkuman sosok dan biodata Ayu Intan Sholekha dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Inilah Sosok Ayu Intan Diduga Jadi Penyebab Letkol TNI Dwison Dicopot Sebagai Dandim 0736 Batang'
1. Lapor tindak pidana penganiayaan dan penghinaan
Pencopotan jabatan Letkol Dwison dari Dandim Batang berawal dari unggahan Ayu Intan Sholekha soal laporan terkait perbuatan tindak pidana penganiayaan dan penghinaan.
Dugaan pidana itu diduga dilakukan oleh Letkol Dwison Evianto pada Sabtu 5 September 2020, pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.
Intan kemudian mengunggah laporan ke Danpomdam IV Diponegoro tersebut di media sosial pada 22 Oktober lalu.
Selain laporan itu, Intan juga mengunggah beberapa video berdurasi sekitar 20 detik.
Video itu diunggah di akun Instagramnya pada 28 dan 29 September memperlihatkan perdebatan antara dirinya dengan Letkol Dwison dan sejumlah anggota TNI berseragam.
Intan juga pernah mengunggah foto memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.
2. Serempet mobil Dandim Batang
Pantuan Tribunjateng.com (grup Wartakotalive.com), beberapa postingan di akun Instagram Intan bercerita terkait tindak penganiayaan yang dialaminya.
Penganiayaan itu terjadi usai ia pulang dari salah satu tempat hiburan dan kafe yang ada di Kota Pekalongan.
Dalam perjalanan pulang, kendaraannya menyerempet mobil yang ditumpangi Letkol Dwison.
Kejadian itu terjadi pada 5 September sekitar pukul 23.00 WIB di jalan Raya Pantura Batang.
Intan juga menyebutkan, usai kejadian ia sempat menawarkan klaim asuransi.
Namun pihak Letkol Dwison tidak menghiraukan dan berkunjung adu mulut.
Intan menuliskan, ia sempat diminta untuk ikut ke Makodim 0736 Batang untuk menyelesaikan permasalahan namun menolak.
Ia berfikir, harusnya ke Unit Laka Polres Batang.
3. Tersinggung disebut wanita penghibur
Usai adu mulut ia mangalami penganiayaan, dan telepon genggamnya dirampas serta dituduh mabuk usai minum minuman beralkohol di tempat hiburan.
Usai adu mulut ia mangalami penganiayaan, dan telepon genggamnya dirampas serta dituduh mabuk usai minum minuman beralkohol di tempat hiburan.
Dalam media sosialnya, ia mengaku sempat minum minuman beralkohol bermerk Soju, namun tak sampai mabuk.
Intan yang melaporkan Letkol Dwison atas tindak penganiayaan, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon menegaskan akan terus menempuh jalur hukum.
"Tidak bisa kalau kekeluargaan karena martabat saya sudah diinjak-injak. Bahkan saya dituduh sebagai wanita penghibur, ini kan pencemaran nama baik juga," ucapnya, Kamis (5/11/2020).
Baca Juga: Buruan Cek Saldo! Penyalurannya Kini Berbeda, Subsidi Gaji Gelombang 2 Sudah Mulai Dicairkan
Intan mengaku tak ada pihak yang mendalangi laporan atas insiden yang dialaminya ke Kodam IV Diponegoro.
"Saya tegaskan tidak ada dalang dalam laporan saya. Coba pikir siapa yang terima kalau dianiaya. Untuk itu saya melapor ke Kodam IV Diponegoro," paparnya.
4. Sesalkan pihak Kodim tak minta maaf
Pihak Kodim 0736 Batang juga tidak pernah datang dan meminta maaf atas penganiayaan yang dialami ke dirinya.
"Kata siapa kasus ini selesai, sampai sekarang juga masih berlanjut. Mereka juga tidak pernah meminta maaf ke saya," ucapnya.
Menurut Intan, jika pun dalam waktu dekat Kodim 0736 Batang atau Letkol Dwison datang untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, ia menegaskan tidak akan mau.
"Sudah terlambat kalau sekarang. Kenapa tidak usai kejadian saja mengaku kalau salah," imbuhnya.
Ditambahkannya, terkait penyelesaian permasalahan ia akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
"Sebentar lagi akan ada sidang, nanti saya beri tahu jadwalnya. Terkait masalah ini, saya juga sudah komunikasi dengan link saya, baik Komnas HAM, Gubernur Jateng, bahkan jajaran petinggi Mabes TNI, semua menanggapinya dan mendukung saya," ujarnya.
Ia menerangkan, apa yang disampaikan di media sosialnya merupakan kebenaran dan dialaminya.
"Sudah saya jelaskan detail di Instagram saya," tegasnya..
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Perseteruan Letkol Dwison Berujung Pencopotan, Ayu Intan: Kalau Ga Dicopot Bikin Malu TNI AD.
(*)
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar