Sahlan yang juga menjabat wakil ketua Bidang Riset dan Pelatihan dari Asosiasi Perlebahan Indonesia ini mengungkapkan bahwa cara sederhana untuk membedakan madu asli dan palsu yang selama ini sering dilakukan masyarakat umum sebenarnya tidak efektif untuk mendeteksi keaslian madu.
Bahkan, ia menyebut cara itu salah karena tetap keaslian madu masih bisa dimanipulasi.
Cara pertama yang umum dilakukan adalah dengan uji coba semut.
Pandangan umum menyebutkan bahwa madu asli tidak disukai semut.
Menurut Sahlan, cara ini adalah salah karena semut juga menyukai madu.
"Semut adalah salah satu hama lebah madu, karena mengambil madu dari sarang lebahnya," kata sang pakar.
Metode lainnya adalah dengan menambahkan air ke madu dan digoyang-goyang.
Kalau madu itu asli akan membentuk heksagonal (seperti sarang lebah).
Namun cara ini masih sulit untuk membedakan madu asli dan palsu.
Sebab, dengan ditambahkan gula cair yang kental pun memiliki fenomena yang sama, sehingga metode ini dinilai tidak tepat.