Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Balas Dendam, Indonesia Dipercaya Bisa Hajar Balik Resesi dan Bangkitkan Ekonomi Hingga Akhir Tahun 2020, Peneliti Cium Tanda-tandanya dari Kelakuan Masyarakat Akhir-akhir Ini

None - Minggu, 15 November 2020 | 13:25
Ilustrasi
Syahidsund/Pixabay

Ilustrasi

Selanjutnya, pada kuartal IV-2020, sejauh ini kelihatannya sudah lebih membaik dibandingkan kuartal III-2020.

Untuk proyeksi 2021, lanjut dia, akan tergantung pada pemulihan aktivitas umum masyarakat yang sempat terhambat oleh pandemi.

Dia melihat, belanja pemerintah masih akan menjadi pendorong utama di kuartal I-2021 lewat berbagai stimulus sebelum konsumsi swasta mengambil alih sebagai motor pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan kuartal III-2021.

"Akan jauh lebih baik lagi bila vaksinasi Covid-19 sudah dapat terlaksana sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal seperti sebelum pandemi," ujar Poltak.

Dia mengungkapkan, ekonomi Indonesia di kuartal III masih terkontraksi sebesar - 3,49%.

Baca Juga: Kerap Dipercaya Bisa Usir Nyamuk, Baru-baru Ini Ahli Bongkar Dampak Buruk Penggunaan Obat Nyamuk Bagi Manusia, Bisa Terancam Kanker Darah hingga Sebabkan Kematian

Namun, masih lebih baik ketimbang puncak tekanan ekonomi yang terjadi di kuartal II-2020 sebesar - 5,34%. Kondisi tersebut merupakan sinyal positif bahwa telah terjadi perbaikan atau pemulihan ekonomi.

"Ke depan kami melihat pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat dengan tahapan perbaikan yang akan ditentukan dengan pengendalian pandemi. Saat ini, sektor rumah tangga dan dunia usaha terlihat masih sangat berhati-hati dalam beraktivitas ekonomi," kata dia.

Namun, dengan masih meningkatnya laju pandemi Covid-19, secara umum rilis data pertumbuhan ekonomi terlihat ada perbaikan. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja positif dari neraca perdagangan yang terus mencatat surplus selama lima bulan terakhir dan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terakselerasi.

Selain itu, lanjut dia, pasar juga menyambut baik pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Pihaknya juga melihat masih ada sektor-sektor yang tumbuh positif dengan tren yang meningkat, misalnya, sektor jasa kesehatan dan industri farmasi. Lalu sektor pertanian khususnya tanaman hortikultura dan perkebunan serta UMKM.

"Dampak utama UU Cipta Kerja sebenarnya ada pada FDI (foreign direct investment), DDI (domestic direct investment), dan aktivitas UMKM. Sayangnya, segmen UMKM sangat jarang disorot, padahal segmen ini yang paling dapat manfaat dari UU Cipta Kerja. UMKM juga yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang Kontan dengan judul Ekonomi Indonesia diyakini bisa bangkit, ini indikasinya.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x