Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Seakan Mau Habiskan Titik Terakhir Masa Jabatannya, Trump Nekat Berniat Jebol Situs Utama Nuklir Milik Iran, Akhirnya Ini yang Terjadi

None - Selasa, 17 November 2020 | 20:42
Donald Trump dan Qasem Soleimani.
kompas.com

Donald Trump dan Qasem Soleimani.

Permintaan Trump untuk opsi penyerangan datang sehari setelah laporan pengawas PBB menunjukkan Iran telah selesai memindahkan aliran pertama sentrifugal canggih dari pabrik di atas tanah di situs pengayaan uranium utamanya ke pabrik bawah tanah, dalam pelanggaran baru kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan utama.

Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, mengatakan program nuklir Iran murni untuk tujuan damai dan penggunaan sipil dan kebijakan Trump tidak mengubah itu.

Baca Juga: Manuver Paling Berani Malaysia untuk Tantang China, Seakan Tak Peduli Jika Dimusuhi Sang Naga, Negeri Jiran Yakin Ini Keputusan yang Tepat

"Namun, Iran telah terbukti mampu menggunakan kekuatan militernya yang sah untuk mencegah atau menanggapi setiap petualangan melankolis dari penyerang mana pun," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.

Stok 2,4 ton uranium pengayaan rendah Iran sekarang jauh di atas batas kesepakatan 202,8 kg.

Dan kini Iran menghasilkan 337,5 kg uranium di kuartal ini, lebih sedikit dari produksi dua kuartal sebelumnya yang mencapai 500 kg lebih yang tercatat oleh Badan Energi Atom Internasional.

Baca Juga: Ngebet Pengin Punya Tanaman Incaran Para Kolektor, Seorang Pria Asal Kediri Rela Tukar Mobil Avanza Demi 2 Pot Tanaman Hias, Ternyata Segini Harga Aslinya!

Pada Januari, Trump memerintahkan serangan drone AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani di bandara Baghdad.

Namun dia telah menghindar dari konflik militer yang lebih luas dan berusaha menarik pasukan AS dari hotspot global untuk memenuhi janji untuk menghentikan apa yang dia sebut "perang tanpa akhir."

Serangan ke situs nuklir utama Iran di Natanz dapat memicu konflik regional dan menimbulkan tantangan kebijakan luar negeri yang serius bagi Biden.

Tim transisi Biden, yang tidak memiliki akses ke intelijen keamanan nasional karena penolakan pemerintahan Trump untuk memulai transisi, menolak berkomentar.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.id dengan judul "Donald Trump berniat serang situs utama nuklir Iran, tapi batal"

Source :Kontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x