Gridhot.ID - Amerika Serikat memang sedang menjadi sorotan dunia.
Pemilihan Presiden Amerika yang baru berlangsung bakal menjadi satu-satunya perubahan besar yang bakal diterima oleh seluruh dunia di akhir tahun 2020 ini.
Beda presiden artinya akan berbeda pula kebijakan yang bakal di ambilnya.
Negara adidaya sekelas Amerika akan memberikan pengaruh besar pada seluruh dunia, ketika berganti pemimpin.
Meski demikian, tampaknya China tetap akan merasakan dampak buruk meski bakal ada pergantian presiden Amerika.
Menurut 24h.com.vn, pada Senin (16/10/20), Donald Trump yang menjalani sisa-sisa pemerintahannya sebagai presiden, dikatakan tetap mentargetkan China.
Menurut laporan itu, Donald Trump berencana memberikan serangkaian kebijakan keras dalam 10 minggu terakhirnya di Gedung Putih.
Bahkan pejabat pemerintah AS yang terlibat langsung dalam penyusunan rencana itu, dibocorkan di Axios.
Pemberlakukan kebijakan itu, bahkan tidak akan bisa diubah oleh Joe Biden ketika nanti dia berkuasa.
Ini adalah kebijakan "tindakan agresif" pada China akibat semena-mena pada India, Hong Kong, dan Taiwan serta pandemi Covid-19.
Selain itu, Direktur Badan Intelijen Nasional (DNI) AS John Ratcliffe akan segera merilis rincian tentang operasi gelap China di AS, menurut Axios.