Namun lagi-lagi, Fahri Hamzah enggak membeberkannya dengan lugas.
"Jadi Anda membeli dari nelayan Rp 5 ribu, yang bisa Anda jual?" tanya Najwa Shihab.
"Saya kalau budidaya pun, pasarnya memang harus deal dengan negara yang konsumsi lobster dengan harga tinggi. Rakyat Kita itu tidak terbiasa makan lobster. Industri ini harus ada yang mengatur dari hulu ke hilir," kata Fahri Hamzah.
"Oke, jadi tadi kalau nelayan dapat Rp 5 ribu, yang Anda bisa jual berapa? Saya ingin tahu disparitas harganya," tanya Najwa Shihab lagi.
"Harganya ditekan dari Vietnam," tegas Fahri Hamzah.
Masih tak menyerah, Najwa Shihab pun kembali bertanya.
Hingga akhirnya, Fahri Hamzah mengurai ketegasan, bahwa ia benar-benar rugi hingga bangkrut karena ekspor benih lobster.
"Bang Fahri, Anda belum jawab, jadi dapat berapa nih?" tanya Najwa Shihab untuk yang kesekian kalinya.
"Rugi Na, Ya Allah sumpah, rugi, bangkrut Gue, dua kali udah tutup," pungkas Fahri Hamzah.
"Karena kemudian kan bilangnya ini atas nama nelayan, nelayan tidak bisa menunggu budidaya. Rp 5 ribu dapat, yang perusahaan jual dapat berapa?" tanya Najwa Shihab lagi.
"Nelayan itu malah memasang harga mendekati Rp 10 ribu, ada yang belasan ribu, jadi harga di nelayan sini Rp 11 ribu, di Vietnam juga Rp 11 - 12 ribu, ya mati lah kita," kata Fahri Hamzah.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar